NGAMPRAH– Dalam memperingati Tahun Baru Islam, sekitar 10 ribu warga Padalarang turun ke jalan. Titik start dari Masjid Besar Padalarang, ribuan massa sambil membawa obor juga bersalawat, mengambil rute start di depan Masjid Besar Padalarang menuju jalan Padalarang-Purwakarta, Jalan Stasiun Padalarang, Simpang Padalarang dan masuk ke Jalan Nasional Padalarang-Tagog.
Kemacetan panjang pun terjadi hingga 2 kilometer dari rute yang sudah ditentukan. Massa bertambah banyak dengan terus bergabung untuk ikut pawai obor. Aparat kepolisian terpaksa memberlakukan sistem buka tutup memperlancar arus kendaraan. Acara itu rutin diselenggarakan panitia Masjid Besar Padalarang tiap tahunnya.
Sebelumnya, acara diisi dengan tablig akbar menyambut Tahun Baru Islam oleh Ustad Solmed. Turut hadir pada kegiatan itu tokoh masyarakat KBB.
Ketua Pelaksana Peringatan Tahun Baru Islam Masjid Besar Padalarang, Kiki Ahmad Baehaqi mengatakan, kegiatan yang digelar sebagai simbol memperat talisilaturahmi umat Islam di tengah gencarnya paham radikal yang mencoba memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pihaknya juga mendorong kepada Bupati/Wakil Bupati Bandung Barat terpilih, agar terus menghidupkan kegiatan agama di tengah-tengah masyarakat saat ini. “Program dinas jangan bersifat umum, tapi harus mempunyai karakteristik ke Islaman sesuai dengan karakteristik KBB yang memiliki begitu banyak pesantren tersebar di setiap wilayah,” ungkapnya.
Ke depan juga, sebut Kiki, Pemkab Bandung Barat diharapkan bisa merangkul seluruh masyarakat Bandung Barat merayakan Tahun Baru Islam. “Kegiatan tablig akbar dan juga pawai obor menyambut tahun baru Islam, kami berharap ke depannya bisa di pusatkan di Pemkab Bandung Barat dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat Bandung Barat,” tandasnya. (drx)