SUKABUMI – Keberadaan Kampung KB menjadi salah satu representasi pemerintah mewujudkan Nawacita. Sejak pertama kali dibentuk di Cirebon 14 Januari 2016, Pemerintah terus berkomitmen menambah jumlah Kampung KB.
Program yang diharapkan dapat membantu daerah-daerah dengan kategori tertinggal ini terus digalakkan oleh BKKBN yang berperan sebagai ujung tombak Pemerintah.
Senin, (3/9/2018) BKKBN Jawa Barat kembali menambah titik sebaran Kampung KB. Kali ini Desa Boyongsari, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi dipilih sebagai titik lanjutan dibentuknya Kampung KB.
Acara yang dihadiri oleh Rahmat Mulkan (Sekertaris BKKBN Provinsi Jawa Barat), Ribka Tjiptaning (Anggota Komisi IX DPR RI), serta Unang Suhendi (Kabid Adpin DPPKB Kabupaten Sukabumi) berlangsung sejak pukul 14.00 WIB.
Sebagai Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat, Rahmat Mulkan menyampaikan kekhawatirannya tentang jumlah penduduk Jawa Barat yang menurutnya menempati peringkat pertama dalam urusan kepadatan penduduk. Ia berharap dengan adanya Kampung KB, Jawa Barat bisa berbenah, terlebih meningkat dari level kesejahteraan penduduknya.
Sementara di sisi lain, saat diwawancarai, Ribka Tjiptaning menuturkan bahwa Kampung KB adalah wujud komitmen pemerintah mengimplementasikan ‘Nawacita’.
“Sejak awal, Pemerintah berkomitmen untuk membangun Indonesia dari daerah terluar dan teringgal. Kalau kita lihat, Kampung KB (dengan segala prasyaratnya) sejalan dengan salah satu poin Nawacita tersebut.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Unang Suhendi. Ia menegaskan bahwa membangun daerah dengan keadaan yang persis seperti apa yang menjadi prasyarat Kampung KB bukanlah pekerjaan mudah.
“Hanya melalui Kampung KB, kita bisa menstimulasi daerah-daerah yang memang agak terasing dari kemajuan dan kesejahteraan. Sebab membangun daerah dengan keadaan demikian, perlu adanya kerjasama antar lini. Dan Kampung KB bisa memberikan itu”, tegasnya. (rls/yan)