Perintahkan Tembak Para Begal

BANDUNG – Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Bandung menyatakan akan terus meningkatkan kewaspadaan untuk melakukan patroli di seluruh wilayah hukum Kota Bandung sebagai kewaspadaan atas tindakan kejahatan yang kerap terjadi. Para petugas kepolisian pun diinstruksikan menindak tegas para pelaku.

Hal itu disampaikan Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar (Kombes) Pol Irman Sugema menanggapi maraknya kejadian pembegalan dalam beberapa hari terakhir. Terlebih, dengan adanya pembegalan yang menyebabkan salah seorang mahasiswi meninggal.

“Kita instruksikan seluruh jajaran agar untuk segan-segan menembak mati pelaku kejahatan jalanan jika melawan,” kata Irman di Bandung, kemarin (31/8)

Dikatakan dia, Polrestabes Bandung tidak akan tinggal diam lantaran masih banyaknya tindak kejahatan yang terjadi. Untuk itu, pihaknya akan menggelar patroli besar-besaran mengerahkan anggota Satuan Shabara dan Polsek-Polsek ke sejumlah titik rawan kejahatan di Bandung.

Menurutnya, patroli pada tengah malam hingga dini tersebut akan kembali rutin dilaksanakan. Beberapa daerah di Kota bandung yang menjadi titik rawan ialah Jalan Cikapayang, Jalan Dago, Jalan Pasopati, Arcamanik, Antapani dan Jalan Jakarta.

“Selain razia sebagai langkah pencegahan, kami juga akan melakukan penindakan dengan menangkap sejumlah pelaku kejahatan jalanan,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Dhanda Puti Denata (23) dan Eva Aprilia (22) menjadi korban begal di Jalam Cikapayang, Kota Bandung pada hari Kamis (30/08) pukul 03.00 WIB. Mereka berdua berboncengan mengendarai sepeda motor usai makan baso di kawasan Cihampelas dan akan pulang menuju tempat kos.

Dalam perjalanan, kedua perempuan tersebut diikuti pelaku pembegalan yang menggunakan motor. Shanda yang posisinya dibonceng saat itu terjatuh setelah pelaku menarik tas yang dia kenakan. Kepala Shanda pun membentur aspal dan seketika tak sadarkan diri hingga akhirnya di larikan ke Rumah Sakit (RS) Borromeus.

Sementara itu, Eva yang mengendarai motor pun terjatuh setelah pelaku menendang motor yang dikendarainya. Namun, kondisi eva sedikit beruntung karena hanya mengalami luka-luka dan memar di beberapa bagian tubuh.

Setelah dirawat beberapa waktu dengan kondisi kritis yang diakibatkan pendarahan di kepala bagian belakang, Shanda pun menghembuskan nafas terakhir pada hari Jumat (31/08) pukul 00.00 WIB di RS Borromeus. (mg1/yan)

Tinggalkan Balasan