Target Transaksi di Gelar Kain Nusantara Capai Rp 12 Miliar

BANDUNG – Sebanyak 80 perajin dan pelaku usaha fesyen meramaikan Gelar Kain Nusantara (GKN) di Graha Manggala Siliwangi, kemarin (29/8). Panitia menargetkan bisa menembus transaksi hingga Rp 12 miliar dari even yang digelar hingga Minggu (2/9) itu.

Ketua pelaksana Maxxindo dan Krisna Studio Yuwono Andi mengatakan, even tersebut merupakan kali keempat digelar di Kota Bandung. Acuan nilai target Rp 12 miliar itu, kata dia, merupakan optimisme dari torehan yang didapat pada Mei 2018 atau di gelaran ketiga.
“Di Mei saat itu, total transaksi sampai Rp 11 miliar. Di even ke empat ini, nilai transaksi ditargetkan mencapai Rp 12 miliar,” ungkap Andi di sela-sela peresmian GKN, kemarin.
“Kami yakin bisa. Sebab, setiap tenant memiliki pembeli setia masing-masing,” sambungnya.
Di samping target profit, Andi mengaku, tetap berupaya untuk mengedukasi masyarakat prihal kebesaran kain nusantara. Salah satunya melalui workshop membatik. Selama kegiatan, sebanyak 25 orang per hari ikut dalam workshop tersebut.
“Setiap hari berbeda peserta. Kami senang dengan antusiasme masyarakat. Sebab, selain mengedukasi, mereka juga diajarkan menjadi entrepreneur batik,” urainya.
Andi mengakui, masyarakat awam tidak terlalu paham dengan batik. Malah, kecenderungan tidak bisa membedakan mana print dan tulis. “Setahu saya, perajin batik dari Bandung baru sekitar 20 orang. Semoga, tiap tahun terus bertambah,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang perajin batik muda asal Pekalongan, Agung Prasetyo, 24, mengaku, masyarakat “kekinian” tidak terlalu suka dengan batik yang sesuai pakem. Dengan kata lain, kecenderungan lebih menyukai kontemporer.
“Meski begitu, itu tidak lantas sepenuhnya melunturkan pakem batik secara general,” kata Agung kepada Jabar Ekspres, kemarin.
Agung yang bukan keturunan perajin batik menilai, penting untuk menularkan kecintaan kalangan milenial terhadap batik. Selain menjadi identitas daerah, kecintaan kepada kain nusantara juga bisa mendatangkan rupiah.
“Alhamdulilah, beberapa kawan di Pekalongan juga kecipratan besar dari Asian Games. Sebab, baik panitia atau pun delegasi negara memesan seragam hingga souvenir dari kami,” tandasnya. (rie)

Tinggalkan Balasan