BANDUNG — Untuk menjaga ketahanan pangan Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Provinsi Banten, Senin (27/8/2018).
Berdasarkan Siaran Pers Humas Kota Bandung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mewakili Pemkot Bandung menandatangani Mou tersebut bersama dengan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya di Kantor Bupati Lebak.
“Sekitar 95 persen pangan Kota Bandung berasal dari daerah lain. Sedangkan Lebak adalah daerah produsen. Dengan adanya MoU ini, produk pangan Lebak bisa masuk ke Kota Bandung, sehingga masyarakat Kota Bandung bisa menikmati harga dengan lebih murah,” kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil usai penandatanganan MoU.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, Kota Bandung akan memperoleh sejumlah keuntungan melalui kesepakatan ini. Salah satunya, Kota Bandung bisa memperoleh sejumlah produk pangan dari Kabupaten Lebak. Produk pangan unggulan Kabuapten Lebak, yaitu beras premium “Si Berang” dan pepaya Kalifornia.
“Warga Kota Bandung lebih suka mengonsumsi beras premium. Pemkab Lebak akan mendata pengusaha yang bisa menyuplai beras ke Kota Bandung. Nantinya pengusaha Kota Bandung akan membeli beras dan buah-buahan dari Kabupaten Lebak,” jelas Elly.
Selain beras dan pepaya, Elly juga menyebut pisang dan manggis produk Kabupaten Lebak juga sangat memungkinkan untuk dipasarkan di Kota Bandung.
Tak hanya itu, Dispangtan Kota Bandung juga akan mengembangkan rambutan unggulan Kabupaten Lebak, Tangkue di Kota Bandung. Rambutan Tangkue dipilih karena lebih enak dibandingkan rambutan Rapiah karena lebih tebal dan manis.
Rambutan Tangkue, kata Elly, akan dikembangkan di UPT Kawasan Pembibitan Pangan Hortikultura dan Peternakan di Kecamatan Cibiru.
“Kabupaten Lebak juga akan mengirimkan pendampingan untuk pengembangan rambutan Tangkue ini,” ujar Elly.
Selain dengan Kabupaten Lebak, Elly juga menyebut, Kota Bandung tengah menjajaki kerja sama dengan Kabupaten Tasikmalaya.
“Kabupaten Tasikmalaya memproduksi ayam telur, cabai merah, dan beras organik. Itu sedang kita jajaki. Ini semua untuk menjaga agar pasokan pangan ke Kota Bandung aman dan tersedia dengan harga murah,” tuturnya. (*)