NGAMPRAH– Manajemen Puteri Gunung Hotel Lembang meningkatkan pelayanan terbaik untuk menjamu para tamu luar negeri yang terlibat pada gelaran Asian Games 2018. Tak hanya dari segi makanan dan standar pelayanan kamar, pengamanan ekstra juga diberikan untuk kelancaran pesta olahraga empat tahunan ini sekaligus memontem untuk memperkenalkan sektor pariwisata di Bandung Barat. Kemudahan akses dari tempat penginapan ke venue pertandingan cabang olahraga balap sepeda beberapa waktu lalu yang digelar di Kabupaten Subang menjadi salah satu alasan penyelenggara Asian Games 2018 menempatkan puluhan tamu asing ini tinggal sementara di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Human Resources Development Puteri Gunung Hotel, Riswanti menjelaskan, mayoritas tamu yang menginap di Puteri Gunung Hotel adalah tim official dan wasit dari 8 negara di antaranya India, Filipina, Cina, Malaysia, Jepang, Kanada, Australia dan New Zealand yang berasal dari cabang olahraga balap sepeda kelas road race dan mountain bike yang diselenggarakan di Kabupaten Subang. “Setahun lalu, INASGOC (panitia Asian Games) menunjuk hotel berbintang 4 ini sebagai lokasi penginapan untuk 34 orang official dan wasit dari negara asing dengan 24 kamar. Sedangkan untuk atlet, tidak menginap di sini,” kata Riswanti.
Walaupun hanya di tempati official dan wasit, namun pengamanan hingga sajian makanan untuk tamu luar negeri ini wajib standar Internasional. Menurut dia, untuk menjamin asupan makanan bergizi, setiap sajian makanan langsung dicek oleh ahli nutrisi dibantu petugas dari dinas kesehatan. “Makanan yang disajikan, kebanyakan adalah masakan Internasional seperti sandwich, pasta dan salad. Kalau masakan Indonesia jarang, kami pernah membuat lotek khas sunda dan gado-gado tapi kurang disukai tamu luar negeri,” bebernya.
Dia mengatakan, para tamu asing mendapat jatah tiga kali makan, khusus makan siang, langsung diantarkan ke venue pertandingan di Subang. Untuk menjamin keamaman di perjalanan dan agar tiba tepat waktu, pengantaran makanan ini langsung dikawal pihak kepolisian. “Semuanya mengikuti panduan standar nutrisi untuk atlet, setiap makanan yang disajikan turut menyertakan informasi nilai gizi. Selama tinggal di sini, mereka tidak rewel dengan makanan yang kami berikan,” bebernya.