JAKARTA – Perubahan reputasi (Rebranding Image), Prabowo Subianto menjadi The New Prabowo menjadi pembicaraan hangat para politisi. Hal tersebut dibuktikan yang sebelumnya terkenal kaku, tegas, dan tak dikenal kalangan milenial mulai merubah menjadi lebih cair dan santai.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboebakar Alhabsyi menegaskan bahwa tidak ada yang berubah dari semua gagasan Prabowo.
Menurut anggota Komisi III DPR ini menyampaikan Prabowo tetap memiliki komitmen terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang anti antek asing, bervisi mensejahterakan rakyat dengan menegakkan hukum dan keadilan.
”Yang berubah itu hanya tampilann saja, misalkan fashionnya yang selama ini selalu pakai baju putih bersaku empat, untuk selanjutnya beliau akan tampil lebih luwes, ini kan aspirasi dari generasi milenial, karenanya pak Prabowo akan menyesuaikan dengan masukan tersebut,” kata Habib Aboe saat di hubungi Fajar Indonesia Network, kemarin (23/8).
Saat ditanya soal pernyataan PKB yang mengatakan The New Prabowo tak akan mengubah pandangan publik, Anggota Komisi III DPR tersebut menyampaikan ada kegalaun dan nyinyir dari pihak sebelah.
”Kalau ada yang nyinyir dengan upaya Pak Prabowo untuk merealisasikan permintaan generasi milenial, ini bisa jadi mereka sedang galau,” ujar Habib Aboe.
”Mungkin ada yang takut kalah, saya rasa itu hal yang wajar,” sambungnya.
Sebelumnya jargon The New Prabowo yang dilayangkan Sandiaga menjelaskan bahwa dirinya mengenal Prabowo sudah lama dan kini sudah menjadi sosok yang sangat cair dan sangat menghormati orang lain.
”Pak Prabowo itu orangnya asyik, The New Prabowo yang kita selalu bilang sekarang orangnya sangat cair, sangat mendengar, menghormati. Pak Prabowo sudah melewati dinamika politik kita, sangat menghargai bahwa proses demokrasi harus mempersatukan, jangan memecah belah,” kata Sandiaga kemarin di Jakarta.
Merespon hal tersebut, Anggota DPR dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid mengatakan masyarakat Indonesia saat ini sudah semakin cerdas. Masyarakat tak akan mudah percaya pada image-image yang ditampilkan menjelang Pilpres 2019.
”Nggak ngaruh. Meski dibedaki dan dipoles pake topeng apa pun masyarakat sudah paham rekam jejaknya,” tutup Jazilul.