BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memberikan penghargaan keteladanan kepada 60 inovator maupun orang yang berkontribusi terhadap pembangunan di Jawa Barat. Penghargaan diberikan atas inovasi sesuai bidangnya masing-masing dan sudah menjadi agenda rutin tiap tahunnya.
(Pj) Gubernur Jawa Barat, Mohammad Iriawan mengaku bangga dengan masyarakat Jwa Barat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pembangunan. Bahkan dengan inisiatif sendiri banya dari masyarakat Jabar membuat inovasi dan kreativitas. Sehingga, patut mendapat penghargaan dan apresiasi.
“Kita bangga sekali bahwa Jawa Barat banyak sekali SDM yang bisa melakukan inovasi, terobosan ataupun pelopor. Tentunya ini jadi kebanggaan bagi kami,” kata Iriawan ketika ditemui belum lama ini.
Menurutnya, penghargaan yang diraih para inovator tersebut merupakan hasil seleksi dari tim penilai. penghargaan ini diberikan kepada sebanyak 60 orang inovator yang dinilai mampu menciptakan terobosan dan menjadi pelopor yang memiliki inovasi bermanfaat.
“Sebenarnya masih banyak tapi kita memilih grade paling atas. Sehingga nanti yang di bawah bisa mengikuti parameter-parameter tersebut,” kata dia.
Dia menilai, inovasi tersebut diharapkan Iriawan mampu menjadi kontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Jabar. Bahkan dia meminta para inovator bisa membagikan ilmunya kepada masyarakat. Sehingga, bisa diaplikasikan di seluruh Jabar.
“Saya meminta kepada mereka untuk bisa membagikan ilmunya karena ternyata banyak sekali yang bermanfaat. Mereka ini yang mendorong pembangunan di Jawa Barat,” kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SMK 4 Bandung, Asep Tapip Yani yang juga Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) berhasil membuat inovasi dengan menyelenggarakan penguatan pendidikan karakter.
Ditemui usai acara peringatan Hari Jadi Jabar ke 73 di lapangan Gasibu, Asep mengungkapkan, pendidikan karakter yang dia kembangkan adalah mengajak seluruh murid dan guru untuk melaksanakan shalat sunah Dhuha dan membaca Alquran.
Setelah kegiatan tersebut berjalan, ternyata bisa mengubah karakter peserta didik di sekolah. Bahkan, sudah emnjadi rutinitas para siswa dan guru menjalankan Solat Dhuha sebelum memulai belajar.