Dia kemudian mengaitkan hal itu ke peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, bahwa peringatan Maulid Nabi tersebut merupakan peringatan akan kesesatan Nabi Muhammad SAW itu sendiri.
Ceramahnya itu menuai kontroversi umat Islam. Dai muda yang terkenal dengan slogan hijrahnya ini, dinilai telah menistakan agama Islam.
Dalam video dakwah yang diunggahnya di akun Youtube miliknya, ada ucapan Evie yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.
”Semua orang yang ada di permukaan bumi ini pernah sesat termasuk Muhammad. Jadi, orang yang memeringati maulid berarti memperingati kesesatan Muhammad,” ujar Evie.
Berkait permintaan maaf Usad Evie, MUI Jabar meminta masyarakat tidak membesarkan polemik ceramah Ustad Evie Effendi yang diduga melecehkan Nabi Muhammad SAW. Alasannya, karena Evie sebenarnya hanya salah menafsirkan Al-Qur’an dan bukan bermaksud untuk menyebut Rasulullah sesat.
Ketua MUI Jabar, Rahmat Syafei mengatakan, Evie Effendi sendiri sudah meminta maaf kepada umat muslim melalui MUI Jabar. Menurut Rahmat, ustadz muda tersebut sudah menjelaskan kronologis dari ceramah yang sempai viral di Media Sosial (Medsos). MUI Jabar pun memaklumi dan menerima permintaan maaf Evie Effendi.
”Dengan adanya berita ramai di Medsos, dia sudah menjelaskan pada kami mengakui keterbatasan dia dan memohon bimbingan dan arahan dari MUI,” kata Rahmat di Bandung, kemarin (13/08).
Dikatakan Rahmat, dengan kedatangan Ustadz Evie Effendi ke Kantor MUI Jabar, maka pihaknya menyebut ustadz yang terbiasa ceramah dengan gaya gaul tersebut telah bersedia tabayyun dan mengakui kesalahannya. Untuk itu, pihaknya menilai permasalahan tersebut sudah selesai.
”Dengan datangnya Ustadz Evie yang penuh kesadaran, maka kita menerima semuanya dan bagi kita MUI bersikap kalau seseorang tadi sudah bertaubat,” kata dia.
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Akhyar meminta masyarakat tidak mempermasalahkan maupun membesar-besarkan polemik tersebut. Pihaknya pun meminta Ustadz Evie tetap melanjutkan kegiatan dakwahnya karena ustadz muda tersebut mampu menyasar kalangan yang jarang tersentuh mubaligh pada umumnya.
”Dakwah beliau ini agak unik karena bisa mendakwahi komunitas yang selama ini jarang tersentuh oleh mubaligh lain, bayangkan geng motor, komunitas punk, anak jalanan, mantan PSK dan orang bertato, ini yang digarap beliau,” kata Rafani.