DINAS Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat untuk ke-15 kalinya kembali menggelar ”Cooperative Fair 2018” dengan tema ”Digitalisasi dan Modernisasi UMKM” yang akan digelar mulai 10-12 Agustus 2017 di Gedung Sate Bandung. Selain UKM Expo acara akan dimeriahkan fashion show, games, kuliner, workshop dan band musik Java Jive.
”Cooperative Fair merupakan pameran produk Koperasi dan UMKM yang diikuti pelaku KUMKM dari 27 kabupaten/ kota se-Jawa Barat dan 33 provinsi se-Indonesia,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UK Jabar H. Dudi Sudradjat Abdurachim di Bandung, kemarin (9/8).
Cooperative fair merupakan agenda tahunan Dinas KUK Jawa Barat yang digelar pertama kalinya pada 23-28 Juli 2004 di Lapang Gasibu Bandung. Kegiatan ini dalam upaya meningkatkan daya saing, kreativitas, produktivitas dan kemandirian Koperasi dan UMKM.
UKM Expo akan ditampilkan berbagai produk makanan dan minuman, kerajinan, fashion dan aksesoris, sepatu dan tas, serta berbagai produk lainnya dari 300 pelaku koperasi dan UMKM Jawa Barat. Selain itu, dari peserta selindo ada dari Provinsi Naggroe Aceh, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kota Pare-pare.
Kegiatan ini sebagai rangkaian dari peringatan ke-71 Hari Koperasi tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2018 dan Hari Jadi ke-73 Provinsi Jawa Barat. Acara akan dimeriahkan music performance, traditional music performance serta penyerahan sejumlah penghargaan bagi koperasi dan UMKM.
Dudi menegaskan, Cooperative Fair ke-15 merupakan ajang pameran, promosi dan pemasaran produk kreatif unggulan Indonesia sekaligus menciptakan jaringan pemasaran yang seluas-luasnya.
”Pada tahun 2018 kita mengambil tema tentang digitalisasi dan modernisasi KUMKM, sebab digitalisasi koperasi dan UMKM merupakan misi kami dalam modernisasi dan revitalisasi koperasi dan UMKM di Jawa Barat. Kita melihat perkembangan teknologi informasi komunikasi yang begitu cepat mendorong para pelaku KUMKM harus menguasai TIK,” paparnya.
Kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah yakni UMKM go online. Para pelaku KUMKM harus melek TIK dan memanfaatkan TIK untuk meningkatkan pemasaran produknya. ”Semua serba cepat, serba mudah berkat TIK. Hanya berbekal teknologi dari handphone, dunia dalam gengaman. Untuk itu, pelaku KUMKM harus menguasai dan menfaatkan TIK secara maksimal,” jelasnya.