CIMAHI – Puluhan pekerja dari Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (SPI) melakukan orasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Rabu (8/8).
Puluhan buruh tersebut diterima langsung ketua DPC Partai Gerindra Cimahi yang juga wakil ketua DPRD Cimahi. Mereka melakuka orasi setelah melakukan aksi long march estafet dari Surabaya menuju Jakarta. Dalam aksinya membentangkan tulisan #2019gantipresiden.
Ketua DPC Partai Gerinda, Kota Cimahi, Bambang Purnomo mengatakan, kedatangan mereka untuk menyampaikan ke anggota DPRD fraksi Partai Gerindra terkait dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon Presiden.
“Kemudian mereka akan long march ke Jakarta untuk mengantarkan pak Prabowo ke kantor KPU untuk mendaftarkan sebagai Capres,” katanya, disela sela orasi, Rabu (8/8).
Menurut Bambang, alasan mereka mendukung Prabowo karena mereka merupakan prangkat Partai Gerindra dan harus loyal terhadap ketua umumnya, bahkan mereka tidak dibekali logistik untuk melakukan aksi long march tersebut.
“Tidak difasilitasi apapun. Kami hanya diminta untuk menyambut mereka tampil orasi di depan kantor DPRD ini kemudian melepas mereka untuk menuju Jakarta. Mereka akan bersatu dengan peserta dari daerah yang mereka lewati,” katanya.
Orasi yang dilakukan orator dengan menggunakan pengeras suara itu terus didukung para peserta aksi yang didominasi memakai pakaian merah hitam dan biru putih.
Sementara sejumlah aparat kepolisian dari Polres Cimahi menjaga ketat ketika mereka melakukan aksi di sekitar kantor DPRD Kota Cimahi tersebut.
Presiden KSPI Said Iqbal, mengatakan, KSPI dan para buruh lainnya mendukung Prabowo karena satu-satunya calon presiden 2019 yang bersedia menandatangani kontrak politik dengan kaum buruh.
“Dengan dasar kontrak politik itulah atau mendukung sepuluh tuntutan rakyat (Spultura) maka kita mendukung Prabowo. Salah satu caranya dengan long march dan pada tanggal 1 Mei juga ada deklarasi di Istora Senayan dan dihadiri 50 ribu buruh,” katanya.
Ia mengatakan, isi Spultura itu diantaranya cabut PP nomor 78 sebagai penyebab upah murah, hapuskan kerja outsourching dan pemagangan yang bersifat perbudakan modern, serta hak sehat untuk rakyat bisa gratis untuk orang yang tidak mampu.