BANDUNG – Gempa berkekuatan 7 skala richter (SR) terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan wilayah dan korban terparah di Lombok Tengah dan Lombok Timur pada petang, Minggu (5/8).
Gempa kali ini merupakan yang terbesar sejak pekan lalu dan menimbulkan korban jiwa sedikitnya data terakhir 91 orang meninggal dunia, 209 orang terluka, dan ribuan warga mengungsi dan ratusan bangunan baik rumah maupun fasilitas publik mengalami kerusakan. Gempa ini juga dirasakan kuat dan menimbulkan korban jiwa dan luka serta kerusakan di wilayah Bali.
Sekum DPW PKS Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya menyebutkan kader-kader PKS sudah langsung diterjunkan untuk memberikan bantuan. “Kami sudah kirim tim advance tadi (kemarin, Red) pagi. Di lapangan mereka dipandu oleh kader PKS NTB,” kata Abdul Hadi dikonfirmasi Jabar Ekspres, kemarin (6/8). Hadi juga menyebutkan bakal ada kejutan dari PKS dalam membantu masyarakat yang terkena musibah.
Salahsatunya, sebagai bentuk empati dan kepedulian menurut Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, telah menginstruksikan pada Anggotanya untuk menyumbangkan gajinya untuk korban gempa.
”Kepada seluruh Anggota Fraksi PKS saya sudah instruksikan untuk menyumbangkan gajinya bagi korban gempa sebagai bentuk empati dan kepedulian,” katanya. Jazuli Juwaini sendiri, seperti pada kejadian bencana di beberapa daerah sebelumnya, berkomitmen menyumbangkan satu bulan gajinya (Agustus) sebagai Anggota DPR untuk korban gempa NTB dan sekitarnya.
Selanjutnya, Fraksi PKS meminta pemerintah untuk segera melakukan tanggap darurat dengan prioritas menyelamatkan korban jiwa. Seluruh kekuatan musti dikerahkan untuk menyisir dan mengevakuasi korban di berbagai tempat. Selanjutnya, prioritas tempat penampungan lengkap dengan kebutuhan tanggap darurat harus segara disiapkan dan didatangkan terutama tenaga medis, ambulance, obat-obatan, makanan, air dan kebutuhan dasar lainnya.
”Tempat penampungan lengkap dengan dokter, paramedis, obat-obatan, makanan dan minum, selimut dan lain-lain serta pakaian tentu harus menjadi prioritas penanganan. Selain alat-alat berat yang harus segera didatangkan untuk membuka akses penyelamatan dan bantuan terutama di wilayah lereng dan terpencil,” saran Jazuli.
Anggota Komisi I ini meminta kerjasama (koordinasi) sinergis antara pemerintah pusat dan daerah, juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).