Pebulu Tangkis Muda Berprestasi

BOGOR – Keterbatasan fisik bukan jadi penghalang untuk berprestasi. Itulah yang ditunjukkan seorang pebulu tangkis muda asal Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Muhammad Sayyid Az-Zahiri.

Pebulu tangkis berusia 15 tahun itu langsung meluapkan kegembiraannya setelah tim pencari bakat Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Audisi umum memutuskannya maju ke babak final. Rencananya final akan diadakan di Kudus, Jawa Tengah, pada 7-9 September mendatang.

Sayyid bukanlah atlet normal. Dia seorang tunarungu. Keterbatasan indera pendengaran dan berbicara tak membuatnya patah semangat untuk menjadi atlet bulu tangkis ternama.

Semangat dan daya juangnya sudah mengesankan saat bertanding di fase turnamen. Talentanya membuat decak kagum tim pencari bakat. Sayyid terpilih oleh para juri untuk mendapat Tiket Super tahap final di Kudus.

Orang tua Sayyid, Lia Fitria pun merasa bangga. Meski putranya punya keterbatasan, dia mampu menunjukkan kemampuannya dalam memukul kok di lapangan bulu tangkis.

“Sejak kecil sudah tuna rungu. Tapi, dia tak patah semangat meski punya Keterbatasan,” ujar Lia saat menemani Sayyid di GOR Bima, Kota Cirebon, Senin (6/8).

Lia menambahkan, anaknya sudah menggemari olahraga bulu tangkis sejak kecil. Bahkan, di usia yang masih belia Sayyid sudah memahami karakter pemain idolanya Lee Chong Wei.

Di usianya yang baru 15 tahun, Sayyid sudah memiliki banyak pengalaman, baik dari tingkat lokal hingga nasional. Selain menjuarai Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jawa Barat, pada 2017 lalu, Sayyid pun mendapat gelar juara di O2SN tingkat nasional di Medan, Sumatera Utara. Hal itu membuat Lia yakin, bahwa atlet dari klub PB Sangkuriang Cibinong itu bisa lolos ke babak final di Kudus.

“Sayyid bertanding layaknya peserta yang lain. Dia percaya diri saat di lapangan. Dia sangat menikmati pertandingan,” katanya.

Ketua Tim Pencari Bakat, Christian Hadinata, pun mengaku salut dan bangga atas perjuangan Sayyid yang bisa bertahan hingga babak final di Kudus. Menurutnya, Sayyid layak masuk ke babak final karena selain memiliki postur tubuh yang baik.

Sayyid mampu menunjukkan skill yang layak ditandingkan di level final. Soal keterbatasannya yang tidak mampu mendengar dan berbicara, Sayyid bisa mengatasi masalah itu dengan tenang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan