Sebetulnya, dalam rapor kurikulum 2013, sudah memberikan ruang dengan adanya kolom deskripsi yang harus diisi. Yang selama ini diisi, kata dia, lebih banyak ke pengusaan pengetahuan. ”Nah, nanti harus diisi dengan project apa yang dihasilkan. Dideskripsikan, artinya harus bisa menuliskan inovasi apa yang dihasilkan anak-anak itu,” urainya.
Menurut Elih, tahun ini, Disdik Kota Bandung bersama SEAMEO QITEP diapresiasi oleh Kementerian Pendidikan untuk melakukan secara masih penerapan STEM. Mulai dari sosialisasi, workshop guru dan kepala sekolah. Dan merencanakan 25 kluster.
Dia menegaskan, di tahun ketiga, Kota Bandung sudah benar-benar siap untuk menerapkan STEM. Semua sudah masiv melakukan perubahan. ”Semoga pola pikir siswa menjadi pemecah masalah, penemu, inovator, membangun kemandirian, berpikir logis, dan melek teknologi,” tandasnya. (rie)