BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menggagas model pembelajaran Science, Technology, Engineering, Mathematic atau yang disingkat STEM. Model ini merupakan revolusi pembelajaran masa depan di Kota Bandung.
Menurut Kepala Seksi PPSMP Disdik Kota Bandung Bambang Ariyantod, dewasa ini, peserta didik dihadapkan pada tantangan abad 21. Sejalan dengan perubahan zaman, maka tuntutan pembelajaran pun harus diarahkan pada penyiapan penyiapan peserta didik sebagai warga negara yang memiliki sejumlah kemampuan.
Bambang menjelaskan, pertama kemampuan cara berpikir dengan membekali peserta didik dengan keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
Kedua, kemampuan cara bekerja dengan membekali peserta didik keterampilan bekerja sama, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Ketiga, kemampuan menggunakan alat untuk bekerja dengan membekali peserta didik agar memiliki keterampilan literasi informasi, literasi ICT, literasi sosial, dan literasi ekonomi.
”Serta keempat keterampilan dan sikap untuk menjadi warga dunia dengan membekali peserta didik nasionalisme, kemampuan mengelola karir dan kehidupan, serta kemampuan untuk memiliki tanggung jawab secara personal dan parsial,” jelas Bambang.
Bambang mengungkapkan, berbagai reformasi dan inovasi dilakukan oleh seluruh negara maju untuk mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada keterampilan abad 21. Reformasi dan inovasi tersebut akan digulirkan di Kota Bandung antara lain Pendidikan STEM (STEM Education), yang saat ini sedang menjadi isu yang sangant penting dalam tren pendidikan dunia. Lebih lanjut Bambang menjelaskan, di Indonesia reformasi kurikulum persekolahan diarahkan untuk membekali peserta didik pada karakteristik warga negara abad 21. Hal itu yang membuat Dinas Pendidikan Kota Bandung melalui Seksi Kurikulum mendorong para guru dan sekolah untuk mengeksplorasi dan menerapkan STEM.
”Metode pembelajaran tersebut sebagai pendekatan pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (PJBL) atau model pembelajaran lainnya. Seperti siklus belajar SE dan LOI (Learning of Inquiry). STEM ini merupakan pendekatan pembelajaran yang menguatkan implementasi kurikulum 2013 untuk pemenuhan keterampilan abad 21,” paparnya.
Bambang menuturkan, STEM menjadi pendekatan dalam mengatasi permasalahan di dunia nyata dengan menuntun pola pikir siswa menjadi pemecah masalah, penemu, inovator, membangun kemandirian, berpikir logis, melek teknologi, dan mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan lingkungannya.