BANDUNG – Untuk mengatasi kemacetan yangs ering terjadi di dalam Kota Bandung Pj Gubernur Jawa Barat M. Iriawan mengusulkan membangun tol dalam kota.
Menurutnya, tol dalam kota ini merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan dari dampak bertambahnya volume kendaraan di Kota Bandung.
Dia mengatakan, tol tersebut dibangun dari Kawasan Pasirkoja sampai Kiaracondong yang bisa dibangun di atas jalan raya.
Sehingga, tidak membutuhkan pembebasan lahan.
Disinggung apakan akan berbenturan dengan rencana pembangunan jalan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR), pria yang akrab disapa Iwan Bule ini berkomentar bahwa pembangunan jalantol dalam kota beda jalur dengan BIUTR.
’’ Jadi pembangunan jalan ini akan mirip dengan pembangunan tol dalam kota di Jakarta, dibangun menggunakan tiang-tiang yang dipasang di median atau batas tengah jalan yang sudah ada,”kata Iwan ketika ditemui di gedung sate kemarin. (30/1)
Ia mengatakan Jalan tol yang melayang sepanjang 15,3 kilometer ini dan rencananya akan memiliki empat pintu tol, mulai dari Pasirkoja, Jalan Pelajar Pejuang 45, Pusdai, sampai Kiaracondong.
“Harapannya dengan ada tol ini saya ingin ada jalan tol yang bisa memecah kemacetan dalam kota, seperti Jakarta. Saya punya gagasan, kemudian ada yang menangkap. Saya paparan lagi dan kita harus melalui feasibility study lebih lanjut. Ke mana saja jalannya, sedang akan kita lihat,” ujarnya.
Dia mengatakan dalam pemaparan pertama pada pekan lalu, katanya, terdapat sejumlah kemungkinan jalur yang dibangun, diantaranya mulai dari Jalan Pasirkoja sampai Jalan Surapati keluar di Gedung Pusdai Jawa Barat Kota Bandung.
“Hal tersebut akan dilanjutkan dalam rapat pada Selasa (31/7) mendatang Jadi nanti tidak akan macet di Pasteur lagi, tapi nanti bisa dipecah ke Soroja. Dari Kabupaten Bandung juga bisa langsung turun di Pusdai, sehingga pecah kemacetan,” ujarnya.
Ia menambahkan kemungkinan besar akan menggandeng pihak swasta untuk mendapat pendanaan pembangunan jalan tol dalam kota ini, dengan mengkaji terlebih dulu potensi atau modal yang dimiliki BUMD dan Pemprov Jawa Barat.
Iriawan mengatakan pihaknya sedang menghitung besaran anggarannya dan akan melaporkan terlebih dulu gagasan tersebut kepada pemerintah pusat dan kemungkinan, pembangunan tol ini akan didanai swasta.