BANDUNG – Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Firman Adam meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Perbaikan (UNP) di SMKN 3 Bandung dan SMAN 8 Bandung, Jalan Solontongan, Sabtu (28/7) lalu.
Firman menuturkan bahwa tahun ini pelaksanaan UNP jauh lebih baik. Sebab, peserta diminta menentukan waktu ujian sesuai keinginannya. Misalnya, peserta yang bisa melaksanakan UNP Sabtu maka ia akan datang Sabtu. Begitu juga peserta yang memilih hari Minggu, Senin hingga Selasa.
”Jadi sistemnya lebih fleksibel. Dengan begitu, peserta pasti hadir saat ujian karena jadwalnya sudah sesuai dengan keinginanya. Makanya, hal ini berimbas pada kehadiran peserta saat ujian,” tutur Firman.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Firman melanjutkan panitia menentukan jadwal terlebih dahulu. ”Tahun ini jadwal ujian disusun saat peserta daftar ulang,” lanjutnya.
Dia mengungkapkan memang di satu ruangan ada saja peseta yang absen. Tapi jumlahnya sangat sedikit. Paling hanya satu atau dua orang.
”Dengan melihat kondisi ini saya optimis pelaksanaan UNP 2018 berjalan lancar. Hal ini ditunjang dengan fasilitas dan persiapan panitia di setiap tempat pelaksanaan UNP sudah maksimal,” ujar Firman.
Firman menambahkan dalam UNP ini siswa hanya mengikuti ujian pada mata pelajaran yang nilainya kurang dari 55. Selain itu peserta yang pada saat Ujian Nasional tidak bisa hadir karena alasan tertentu, misalnya sakit dan siswa yang ingin menaikan nilai UN karena sebagai prasyarat mengikuti ujian salah satu lembaga.
Untuk salah satu syarat kelulusan ujian perbaikan ini, katanya peserta yang memiliki nilai lebih dari 55 dengan ketentuan khusus. Ketentuan tersebut seperti syarat masuk perguruan tinggi yang mengharuskan nilai lebih dari 55 ataupun siswa yang akan mengikuti seleksi anggota TNI/Polri. Yang ketiga adalah siswa yang telah terdaftar sebagai peserta ujian, namun belum mengikuti UN pada April 2018 karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah. (da/azu)