826 Pendaki Terjebak di Rinjani

JAKARTA — Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter (SR) menguncang Lombok, Bali, dan Sumbawa kemarin (29/7) pukul 5,47 WIB. Hingga kemarin malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat ada 14 orang meninggal dunia, 162 jiwa luka-luka, dan ribuan unit rumah rusak.

Sementara itu, di Gunung Rinjani, beberapa pendaki terjebak lantaran jalur pendakian longsor. Petugas terus melalukan evakuasi pada pendaki yang terjebak. Berdasarkan data dari Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa. Jumlah tersebut sudah mencakup wisatawan asing.

”Laporan dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orag wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara,” ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB kemarin.
Proses evakuasi terus dilakukan oleh petugas gabungan dari BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB, dan relawan.

Sutopo juga mengungkapkan dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Di Kabupaten Lombok Timur terdapat sepuluh orang meninggal dunia. Sedangkan 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka ringan. Untuk kerugian kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit rumah baik. ”Di Kabupaten Lombok Utara terdapat empat orang  meninggal dunia dan sebanyak  38 jiwa luka berat,” ungkapnya. Tim juga masih melakukan pendataan di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram.

”Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan, kids ware dan makanan siap saji,” ucapnya. Untuk pembangunan posko pengungsian, BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan permakanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, serta keperluan lain. Secara umum infrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik dan lainnya masih baik.

Mabes TNI juga mengirim prajurit untuk membantu korban gempa. Tidak kurang 80 personel dari Batalyon Kesehatan (Yonkes) 1/Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dikerahkan. Selain itu, turut serta dalam tim tersebut prajurit yang bertugas sebagai tenaga perhubungan. ”Untuk memperkuat bantuan yang telah dilakukan oleh Kodam IX/Udayana,” ungkap Kapuspen TNI Majyen TNI M. Sabrar Fadhilah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan