Chelsea dan Inter Milan yang memulai petualangan di International Champions Cup (ICC) 2018 saling berhadapan di Stadion Allianz Riviera, Nice, Prancis, Minggu (29/8) dini hari WIB. Hasilnya, Chelsea keluar sebagai pemenang melalui drama adu penalti dengan skor 5-4.
Drama adu penalti terpaksa dijalani kedua tim pada laga perdana di ICC 2018 setelah dalam waktu normal hanya bermain sama kuat 1-1. Gol Chelsea lahir pada awal babak pertama, sedangkan Inter membalas pada permulaan paruh kedua.
Sejak awal pertandingan, Chelsea memang langsung memperagakan permainan menyerang. Bahkan, lini belakang Inter dibuat kerepotan meladeni sengatan Alvaro Morata dan kawan-kawan sejak peluit kick-off babak pertama ditiup wasit.
Hasilnya, laga baru berumur 8 menit Chelsea sudah membuka skor. Aksi individu Morata mengecoh pemain belakang lawan berujung assist. Pedro Rodriguez yang menerima bola sodoran Morata melesakkan bola ke gawang dengan sepakan kaki kanan.
Setelah unggul cepat, Chelsea masih belum mengendurkan tekanan. Lini tengah tim beralias The Blues tersebut mampu tampil dominan melalui komando pemain anyar, Jorginho. Akan tetapi, Chelsea tak sanggup menambah gol hingga jeda.
Selepas turun minum, Inter gantian mengambil inisiatif menyerang. Kali ini kendali permainan gantian dipegang anak asuh Luciano Spalletti. Masuknya Lautaro Martinez di kubu Inter memberi pengaruh positif. Beberapa kali pergerakan penyerang anyar asal Argentina itu membuat repot lini belakang Chelsea.
Chelsea pun coba memberi keseimbangan permainan dengan memasukkan beberapa tenaga baru. Meski begitu, tim besutan Maurizio Sarri masih belum lepas dari tekanan gencar yang dilancarkan Inter.
Upaya Inter mencetak gol balasan bahkan langsung membuahkan hasil saat babak kedua baru berjalan empat menit. Bola umpan terobosan Mauro Icardi diteruskan Roberto Gagliardini dengan sepakan kaki kanan yang meluncur ke pojok gawang tanpa bisa diantisipasi kiper Chelsea, Willy Caballero.
Gol itu membuat semangat Inter semakin meninggi. Di sisi lain, Chelsea pun coba keluar dari tekanan. Hasilnya, jual beli serangan tersaji sepanjang babak kedua. Beberapa peluang yang hadir pun memaksa kiper dari kedua tim berjibaku menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.