Meninggal saat Sujud Salat Asar di Masjid Nabawi

Kabar kematian Sukardi semula dirahasiakan dari istrinya. “Kami tidak langsung memberi tahu istri beliau yang saat itu juga sedang salat di Masjid Nabawi, biar tidak shock,” terang Ketua Kloter 1 Jakarta Hanif Fakhri.

Hanif kemudian meminta jamaah lain untuk mencari Sugiarti di Masjid Nabawi. Setelah ketemu, barulah Sugiarti diajak ke rumah sakit dan diberi tahu bahwa suaminya telah meninggal dunia. Sontak, tangis Sugiarti meledak. Kabar duka itu langsung menyebar ke hotel. Di balik kesedihan, muncul pula rasa “bahagia”. Sebab, meninggal di Masjid Nabawi, apalagi saat sedang salat, menjadi impian umat muslim.

Sugiarti tetap terlihat tegar. Meski saat diwawancarai Jawa Pos kemarin perempuan dari Blitar yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur, itu berkali-kali mengusap air mata. “Bapak itu orangnya keras, tapi baik sekali. Ibadahnya kuat,” katanya.

Sehari-hari Sukardi selalu mengingatkan istri dan anak-anaknya untuk salat tepat waktu. Saat baru tiba di Madinah Selasa (17/7), Sukardi-lah yang langsung mengingatkan istrinya agar tidak lupa melaksanakan salat Arbain di Masjid Nabawi.

“Terakhir bersama bapak ya di lift, waktu berangkat salat Asar di Nabawi itu. Bapak orangnya memang begitu,” kata Sugiarti.

Sukardi adalah pensiunan pegawai swasta di Jakarta. Pria dari Klaten itu menikahi Sugiarti pada 1984. Pernikahan mereka dikaruniai dua anak. Pada 2011 atau empat tahun sebelum pensiun, Sukardi mendaftar haji bersama istrinya. “Sejak dulu, cita-cita kami memang pergi haji berdua,” katanya.

Di masa penantian itu, Sukardi sakit jantung. “Sebenarnya, oleh dokter mau dipasangi ring, tapi alatnya nggak bisa masuk. Akhirnya, dikasih obat saja,” bebernya.

Sukardi dan Sugiarti akhirnya sama-sama pasrah. Mereka berharap mendapat jalan terbaik saat datang ke Tanah Suci. “Mungkin inilah jalan terbaik itu. Suami meninggal saat salat di Masjid Nabawi,” katanya.

Berdasar data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Sukardi adalah jamaah pertama yang meninggal di Tanah Suci. Direktur Instalasi Gawat Darurat KKHI Madinah dr Muhammad Yanuar mengatakan baru menerima certificate of death (COD) dari RS Arab Saudi pada 18 Juli 2018 pukul 23.00. “Kami tidak tahu penyebab kematiannya karena tidak melakukan otopsi. Tapi, berdasar COD, tertulis cardiac arrest atau henti jantung,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan