CIMAHI – Angka pengangguran di Kota Cimahi sampai pertengahan 2018 ini telah mencapai 17.225. Jumlah ini smenjadi bertambah bila di bandungkan 2016 yang hanya mencapai 14.223 orang. Kendati pada 2017 mengalami penurunan 14.000 orang. Namun, angka pengangguran kembali naik.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Cimahi Dida Hardiningsih mengatakan, angka pengangguran memang setiap tahunnya selalu bertambah. Angka ini bertambah banyak disebabkan banyaknya masyarakat lulus sekolah SMA. dan melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi.
“Tiap tahun peningkatan selalu ada, tapi tergantung berapa lama mereka menganggur, sehingga datanya bisa berubah,” katanya, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, kemarin (12/7).
Menurut Dida, dari jumlah tersebut, penyumbang angka pengangguran terbanyak berada di wilyah Cimahi Selatan. Sebab, wilayah itu merupakan kawasan industri yang banyak dihuni masyakarakat pendatang dan belum memiliki pekerjaan.
“Pendatang yang ada di wilayah selatan ini, tiap tahunnya juga selalu bertambah. Jadi selama ini masalahnya ada di penambahan pendatang, ditambah lulusan SMA/SMK yang belum bekerja,” ujarnya.
Kendati demikian, Dida mengaku, pihaknya pun tidak ingin jumlah pengangguran di Cimahi terus bertambah. Sehingga untuk mengurangi angka pengangguran tersebut, pihaknya saat ini sedang melakukan kerjasama dengan beberapa instansi.
“Kita mencoba kerjasama dengan Bursa Kerja Khusus (BKK), Lembaga Pelatihan Khusus (LPK), jadi kalau ada instansi yang mau nenempatkan orang, laporan dulu ke kita. Agar penduduk lokal bisa diprioritaskan. Makanya kita ada kerja sama dengan LPK,” tuturnya.
Selain melakukan kerjasama kerja sama dengan sejumlah instansi, upaya lainnya yaitu melaksanakan kegiatan jobfair.
Namun, dikarenakan Jobfair tahun 2016 dan 2017 mengalami penurunan peminat, maka tahun ini pemerintah menghentikan kegiatan tersebut.
“Sekarang kita coba maksimalkan saja kerjasama dengan instansi lain,” pungkasnya. (ziz/yan).