Mengubah pola pikir
Mengendalikan alam bawah sadar dan memiliki pola pikir positif itu kunci utama. Karena citra diri seseorang lahir lintasan pikirannya. Lintasan pikiran yang terus menerus hadir, akan melahirkan pola pikir. Pola pikir akan melahirkan tindakan.
Guru harus berani ‘membedah diri’ untuk mengenal dirinya sebagai pribadi yang terpanggil untuk mendidik manusia. Untuk itu, guru dituntut untuk belajar sepanjang hayat. Menjadi guru bukan hanya sebuah proses yang harus dilalui melalui test kompetensi dan sertifikasi, karena menjadi guru menyangkut perkara hati. Maka mengajar harusnya menjadi profesi hati. Hati harus mendapat perhatian cukup, yaitu pemurnian hati, atau motivasi untuk menjadi guru profesional.
Pengembangan Diri
Pengembangan diri seorang tenaga kependidikan tidak saja berorientasi pada ranah kemampauan pengetahuan dalam proses belajar mengajar, tetapi lebih dari itu, pengembangan diri pada tataran keteladanan menjadi sesuatu yang lebih utama, mengingat siswa masih membutuhkan contoh konkrit pola pendidikan keteladanan dari para pendidiknya. Tampaknya, sekarang ini banyak tenaga kependidikan yang telah melupakan nilai-nilai ketiga prinsip tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, yakni tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, salah satu upaya yang harus dilakukan oleh tenaga kependidikan adalah memegang tiga asas pendidikan terutama pada asas pertama yaitu di depan bisa dijadikan teladan. Kenyataan memang demikian, tenaga kependidikan selalu berada pada garda depan yang langsung berhadapan dengan peserta didik dan lingkungannya. Masyarakat akan mencontoh semua perilaku mereka, kapan dan di mana saja. Oleh karena itu, keteladanan bagi tenaga kependidikan di lingkungan pendidikan dasar dan menengah harus senantiasa dijaga dan dipertahankan.
Berpikir Unggul
Untuk membangun citra diri yang positif kita harus berpikir unggul. Cara berpikir unggul seperti ini akan mendorong kita untuk senantiasa berusaha menghasilkan karya terbaik. Mereka tidak akan berhenti berusaha sebelum dapat mempersembahkan sebuah mahakaryanya.
Guru harus optimis terhadap keberhasilannya dalam mendidik. Guru memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam mengemban tugas dan meraih prestasi terbaik bagi siswanya. Guru mampu mengenali kelebihan dan kekurangan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri dalam kegiatan pembelajaran, membantu memperjelas pikiran dan perasaan sehingga dapat dipahami orang lain dan dapat bertukar pikiran dalam kegiatan pembelajaran.