Permintaan e-KTP Kembali Membeludak

Permintaan e-KTP Kembali Membeludak
PERMINTAAN MEMBELUDAK : Permintaan adminduk di Kantor Disdukcapil Kabupaten Bandung Barat kembali membeludak setelah libur Lebaran kemarin.
0 Komentar

NGAMPRAH– Setelah libur Lebaran yang cukup panjang, Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Barat kembali membeludak. Setiap hari ada sekitar 700 orang yang datang, jauh lebih banyak ketimbang sebelum Lebaran yang hanya berkisar 300 orang. “Setelah lebaran meningkat dua kali lipat yang datang ke disdukcapil,” kata Kadisdukcapil Kabupaten Bandung Barat Wahyu Diguna di Ngamprah, kemarin. 

Menurut Wahyu, kedatangan masyarakat untuk meminta e-KTP, kartu keluarga (KK) hingga akta kelahiran memang cukup antusias. “Kami bersyukur dengan banyaknya masyarakat yang datang. Sehingga kesadaran masyarakat dalam memiliki administrasi kependudukan terus meningkat. Makanya kami layani terus bahkan kemarin saja sampai H-1 lebaran permintaan masih ada dan kami terus layani,” terangnya.

Apalagi, kata dia, dalam waktu dekat akan di hadapkan pada penyelenggaraan pileg dan pilpres yang mengharuskan masyarakat memiliki e-KTP. “Seperti kemarin pada pilkada saja, kami mengeluarkan surat keterangan (suket) itu mencapai 45 ribu suket. Karena ada masyarakat yang bersamaan menginjak usia 17 tahun yang memiliki hak politik dan kami wajib mengeluarkan suket untuk mencoblos,” terangnya.

Baca Juga:Ingatkan Parpol Tak Calonkan Caleg KoruptorSegera Berlakukan Larangan Bawa Kendaraan

Selain permintaan e-KTP, KK dan akta, sebut dia, permintaan surat pindah juga cukup tinggi. Tercatat, ada sekitar 1.197 orang yang pindah ke luar kota selama bulan Juni 2018, sementara surat yang mengajukan masuk ke Bandung Barat baru 101 surat di bulan yang sama. “Apalagi kalau kita lihat data pada triwulan pertama, ada 4.548 orang yang keluar dari Bandung Barat dan yang datang ke Bandung Barat mencapai 4.042 orang. Memang masih seimbang,” katanya. 

Meski demikian, menurut dia, dibandingkan dengan triwulan pertama, surat keterangan pindah dan masuk hampir berimbang, yakni sekitar 1.000 permohonan per bulan. “Surat keterangan ini diajukan karena berbagai alasan, seperti pekerjaan, pindah sekolah ataupun pindah rumah,” ujarnya.

Menurut Wahyu, wilayah Bandung Barat memang belum menjadi tujuan utama masyarakat untuk mencari pekerjaan ataupun bersekolah. Hal ini terlihat dari jumlah permohonan surat keterangan masuk yang cenderung sama setiap bulan. “Berbeda dengan Kota Bandung, selalu ada peningkatan warga yang masuk setelah Lebaran. Di Bandung Barat, masih stabil,” tandasnya. (drx)

0 Komentar