BANDUNG – Kendati banyak hitung cepat lembaga survei menunjukkan pasangan calon nomor urut satu, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum unggul dibanding nomor urut tiga. Namun, Sudrajat dengan Ahmad Syaikhu masih meyakini akan menang karena peluang tersebut masih besar bagi pihaknya sebab proses penghitungan manual dan resmi dari KPU Jabar belum dikeluarkan.
”Kita tetap meyakini, kita akan menang. Kita tetap menunggu hasil penghitungan dari KPU Jabar yang resminya,” tutur Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat sekaligus Tim Pemenangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu, Mulyadi pada Jabar Ekspres kemarin (28/6).
Tak yakinnya dengan hasil penghitungan cepat dari sejumlah lembaga survei itu disinyalir lantaran pihaknya memiliki hasil hitung intenal. Dimaka kata dia, terdapat perbedaan hasil yang cukup signifikan hampir sekira 0,25-1,12 persen. Bahkan sebut Mulyadi, dari hasil hitung internal itu, justru Sudrajat-Syaikhu yang mengungguli Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
”Hasil hitung cepat dari dua tim kami menyatakan, Asyik memperoleh suara lebih banyak daripada Rindu. Jadi, kenapa kami harus percaya dengan lembaga-lembaga ini (yang melakukan penghitungan cepat),” katanya.
Untuk itu terang Mulyadi, pihaknya saat ini lebih memilih untuk menunggu hasil dari penghitungan manual dari KPUD Jawa Barat saja, dan khususnya fokus untuk mengawal perhitungan cepat dan manual dari KPUD Jawa Barat.
”Kita akan taat aturan dan asas yang berlaku, sehingga tidak ingin menang sampai keluar aturan. Dan saya tegaskan juga kami tidak percaya dengan yang hasil penghitungan cepat dari lembaga survei saat ini,” terang dia.
Selain itu alasan lainnya, Asyik menang didasari hasil perolehan yang tinggi di sejumlah daerah antara lain Kota Tasikmalaya tertinggi sampai 40 persen, Kota dan Kabupaten Cirebon, disusul Kota Depok dan data terakhir masuk ke tim Kota Majalengka tinggi.
”Oleh karena itu, kita sangat menyakini apabila Asyik menang. Karena data yang kita terima, beberapa daerah kita menang,” katanya.
Kemudian apabila ternyata hasil penghitungan cepat dan manual dari KPU Jabar menunjukkan Asyik kalah, pihaknya akan legowo. Namun demikian, apabila hasil kekalahan pasangan Asyik ternyata ada indikasi kecurangan. Pihaknya tak segan-segan untuk menggugat ke MK.