BANDUNG — Berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Barometer Bandung Institute memaparkan bahwa Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Yossi — Aris ternyata unggul tipis dengan perolehan nila sebesar 38.5 persen dengan pemilih sebanyak 154 sampel. Sementara menempati posisi kedua adalah Paslon Oded-Yana yang memperoleh 34 persen dengan sampel pemilih sebanyak 136. Sedangkan, Pasangan Nurul-Chairul memperoleh 27 persen dengan sampel pemilih 110 sampel.
Tim Analis BBI Profesor Dr. Ace Suryadi mengatakan, hasil survey sebetulnya tidak mengikat. Artinya ketiga Paslon masih memiliki peluang besar untuk memperoleh hasil maksimal pada hari pencoblosan nanti.
Menurutnya, hasil survey menggunakan pendekatan Cross Sectional Survey yaitu peneliti dilakuakn pada satu titik waktu pada saat bersamaan. Sedangkan, untuk pengambilan sampling dilakukan dengan cara random dua tingkat yang dilakukan diseluruh kecamatan dan 155 kelurahan yang ada di Kota Bandung.
Nah untuk pengumpulan datannya menggunakan metode wawancara disetiap unit sampel dengan jumlah responden sebanyak 400 orang,”jelas Ace ketika ditemui kemarin (8/6).
Selain itu, untuk analisis data dilakukan secara deskriptif dengan memprediksi sampel ke populasi pada probality eror tertentu. Sehingga didapatkan margin eror sebesar 5 persen.
Ace menuturkan secara umum dapat menunjukan pertimbangan calon pemilih masih melihat pengalama jabatan formal dipemerintahan menjadi acuan bagi warga kota Bandung dengan nilai 38,8 persen, sedangka pilihan warga yang menyatakan dekat dengan rakyat kecil menempati urutan ke dua sebesar 27,36 persen. Sedangkan figur shaleh memperoleh 16.7 persen.
Ditempat sama tim analisa lainnya Profesor Dr. Nanan Lima Krisna menilai, masyarakat kota Bandung ternyata memiliki kecendrungan dalam memilih dengan mempertimbangkan program yang dimiliki berupa prioritas pendidikan dan kesehatan dengan menempati 27 ,4 persen.
Selain itu, untuk peningkatan kualitas infrastruktur dan penegelolaan lingkungan hidup menempati posisi kedua dengan perolehan 20,4 persen. Sedangkan penanggulangan kemiskinan dan penuntasan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan perlindungan perempuan dan anak menempati posisi ke tiga dengan nilai 17,4 persen.
Jadi gejala ini menunjukan bahwa pemilih kota Bandung semakin rasional karena lebih penting menganggap kualitas manusia melalui pendidikan dan kesehatan,” kata Nanan.
Dia menmbahkan, perolehan margin eror yang cukup besar ini menunjukan bahwa elektabilitas ke tiga Paslon bersaing cukup ketat. Bahkan antara Paslon Oded-Yana dengan Yossi-Aries hanya memiliki selisih 4,5 persen.