CIMAHI – Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Cimahi meminta agar organisasi masyarakat (ormas) tidak meminta tunjangan hari raya (THR) keberbagai lembaga atau perusahaan yang ada di Kota Cimahi.
Kepala Kesbang Kota Cimahi, Totong Solehudin mengatakan, larangan tersebut dilakukan lantaran instansi pemerintahan tidak memiliki anggaran untuk memberikan THR kepada ormas.
“Untuk ormas mengajukan atau meminta THR tidak dibenarkan, kecuali kalau yang bersangkutan memberikan secara pribadi seikhlasnya baru itu diperbolehkan,” katanya, saat dihubungi Rabu (6/5).
Baca Juga:Pertemuan Ke Dua, Baru DibayarAnak Pidanakan Ibunya
Menurut Totong, memang selama ini tidak bisa dipungkuri bahwa ormas yang mengajukan atau meminta THR ke perusahaan dan lembaga di Cimahi tersebut masih tetap ada. Hal itu terjadi, lantaran saat bulan ramadan apalagi menjelang lebaran kerap banyak keperluan untuk organisasinya tersebut.
“Tidak bisa dipungkiri memang sudah tradisi, berdasarakan informasi di lapangan masih ada ormas yang meminta THR,” katanya.
Totong mengaku, pihaknya telah melakukan antisipasi agar tidak terjadi ormas yang meminta THR. Baik dengan cara mengajukan proposal apalagi dengan cara melakukan paksaan. Antisioasi dengan cara melakukan pembinaan untuk ormas-ormas yang ada di Kota Cimahi.
“Kita selalu menggelar kegiatan untuk melakukan pembinaan agar hal-hal seperti itu tidak banyak terjadi. Tidak ada aturannya, ormas meminta THR apalagi mengajukan proposal seperti itu, tapi kita sudah antisipasi untuk hal-hal seperti itu,” katanya.
Totong menyebutkan, saat ini Ormas atau LSM yang terdaftar di Kesbang Kota Cimahi sendiri jumlahnya mencapai 387. Namun Totong yakin setelah berbagi pembinaan yang dilakukan pihak Kesbang, maka tak akan adalagi Ormas yang memaksa meminta THR.
Di bulan ramadan ini, lanjutnya, Kesbang juga meminta agar Ormas dan LSM tidak melakukan sweeping ilegal. Sebab, aksi sweeping dapat mencederai kondusifitas yang terjaga selama ini di Kota Cimahi.
“Kami dari Kesbangpol sudah berupaya mengajak semua komponen untuk sama-sama membangun dan menjaga suasana yang kondusif. Jadi sekarang tinggal dijaga,” bebernya
Baca Juga:Pertukaran Kepsek Bandung dan PapuaMerdeka dalam Belajar di Sekolah
Perihal stigma negatif yang kerap dialamatkan terhadap Ormas atau LSM, menurut Totong permasalahan tersebut disebabkan adanya pemahaman yang terputus.