JAKARTA – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) berkomitmen membangun sektor maritim dari beberapa aspek diantaranya potensi biota laut, pesisir dan potensi pariwisata. Komitmen tersebut dipastikan pada agenda Tadarus Maritim bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI di kantor PB PMII, Jalan Salemba Tengah Jakarta Pusat, Sabtu (2/6).
Ketua PB PMII Bidang Kemaritiman, Ayi Sopwanul Umam mengatakan, hasil dari tindak lanjut dari tadarus maritim akan melangsungkan pelatihan kader maritim sebagai komitmen PB PMII mewujudkan Indonesia poros maritim dunia.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km² yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,1 juta km² dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,7 juta km², mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km.
“Dengan potensi yang sedemikian besar, secara otomatis terkandung keanekaragaman sumber daya alam laut baik hayati maupun non hayati menjadikan sektor kelautan sebagai penunjang perekonomian penting bagi Indonesia. Maka kita pastikan kader-kader PMII yang tersebar di daerah bisa mengelola itu,” ungkap Ayi.
Pria kelahiran Cianjur Jawa Barat itu, ingin memastikan PMII memiliki kader yang tersebar di 450 Cabang kabupaten/kota. Selain potensi alam yang menjadi zona ekonomi, PB PMII memiliki aset sumber daya manusia yang siap membangun ekonomi Indonesia.
“Kami siap mengawal Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga target menjadi poros maritim dunia tercapai,” ucap Ayi.
Sementara itu, Direktorat Jendral Perikanan Tangkap KKP, M. Zulficar Mochtar mengatakan, siap bersinergi dengan PB PMII mengelola potensi maritim. Ia mendorong PB PMII agar menjadi garda terdepan dalam mengelola sumber daya alam hayati maupun non hayati.
“Selain potensi dasar laut, saya mendorong PMII mengelola sektor pariwisata, karena di wilayah pesisir masih minim pengusaha yang konsen diwilayah itu,” pungkas Zulficar.