Bersaing dengan Counter Pressing

Bersaing dengan Counter Pressing
Zinedine Zidane
0 Komentar

Fleksibilitas itu yang belum dipunyai Liverpool-nya Klopp musim ini. Hampir 63 persen dia menggantungkan permainan Jordan Henderson dkk dalam formasi 4-3-3. Counter pressing-nya semakin mengerikan dalam perebutan Si Kuping Lebar musim ini. Bukan hanya mengubah Liverpool jadi top scorer-nya Liga Champions dengan 40 gol, counter-nya pun jadi yang paling tajam.

Dari 40 gol, empat gol atau 10 persennya didapat dari skema-skema serangan balik. Nah itu yang dapat jadi ancaman Sergio Ramos dkk. Dilansir The Independent, Klopp sudah melihat fleksibilitasnya Zidane saat ditahan 2-2 Villarreal. ”Kami pun bahkan tak tahu, apa dia (Zidane) memainkan (Karim) Benzema atau (Lucas) Vazquez duluan. Benar-benar tim yang hebat,” tutur Klopp yang sudah merasakan 48 laga Liga Champions sepanjang karir melatihnya itu.

Meski begitu, dia sudah menyiapkan berbagai skema anti dari setiap variasi yang pernah dimainkan Zidane. ”Semoga kami bisa menunjukkannya,” klaim der trainer yang punya potensi jadi orang Jerman kelima mampu mengangkat trofi Liga Champions sebagai pelatih itu. Lantas, apa yang jadi kelemahan taktikal Zidane di Valdebebas?

Baca Juga:Iniesta Gabung Klub JepangInkyun Tak Diboyong ke Bali

Klopp menganggap, tak ada celah kelemahan dalam permainan Real-nya Zidane. Dalam final ini, dia sepakat menyebut Zidane lebih favorit dibandingkan dirinya. Terlebih lagi, hampir 90 persen skuad Real kali ini juga tak jauh beda dengan saat final 2016 dan 2017. ”Pengalaman kami yang akan kami rangkai sendiri dari Kiev,” tambah Klopp.

Klopp menegaskan, takkan ada yang berubah dari permainan Liverpool di final. Dia pun takkan menunggu Real melakukan kesalahan. ”Tapi, kami yang bakal memaksa mereka berbuat salah. Karena kami datang ke Kiev bukan untuk bertukar jersey,” sebut Klopp seperti dikutip di Express. (ren/ign)

0 Komentar