BANDUNG – Penyandang Masalah Kesejahtraan Sosial (PMKS) menajdi permasalah tersendiri ketika datang bulan Ramadan. Mereka, biasanya akan berdatangan ke kota-kota besar untuk mengadu nasib sebagai pengemis jalanan.
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono mengatakan, biasanya para pengemis berdatangan sebelum lebaran untuk mencari peruntungan di Kota Bandung.
“Berdasarkan data yang terdaftar jumlah pengemis mencapai 172 orang,” Tutur Tono, kepada Wartawan usia cara Bandung menjawab, kamis (24/05/2018), di Jalan Aceh No 36 Kota Bandung.
Tono menambahkan, untuk keberadaan pengemis musiman menjelang lebaran Idul Fitri. Mereka datang antara H-10 dan H-5, dengan harapan Kota Bandung menjadikan ladang usaha mengemis dan mengharapkan belas kasihan orang lain.
“ Para pengemis ini, bukan warga bandung. Melainkan warga dari Kabupaten lain, seperti Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Sumedang” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kedatangan para pengemis, kata Tono pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi salah satunya menyiapkan 10 titik pantau yang di antaranya berada di Jalan Pasirkoja, Pasteur, LLRE Martadinata (Riau) dan Gatot Subroto.
“dari setiap titik pantau akan ditempati sejumlah aparat yang sudah disiapkan, untuk menghalau para pengemis. Aparat tidak segan mengangkut mereka yang membandel dan membawanya ke rumah singgah untuk diberi pembinaan dan pelatihan,”
Lanjut Tono, para PMKS ini kita razia, bukan untuk digebukin. Melainkan untuk diberikan pembinaan, agar tidak mengulang kembali perbuatanya yang dapat mencoreng keindahan kota Bandung.
“Kita razia secara baik-baik kemudian dibawa ke rumah singgah untuk diterapi dan pelatihan. Intinya agar mereka tidak kembali lagi ke jalan, kita coba ubah pola pikirnya, tegasnya.
Dia menuturkan, permasalahan PMKS sudah seharusnya dibereskan secara bersama-sama. Sebab, keberadaan mereka akan membuat Kota Bandung yang sudah tertata terkesan kumuh, semrawut dan mengganggu ketertiban juga lalu lintas.
“Saya minta kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandun. Jangan sekali-kali memberikan uang kepada pengemis. Kalau pun mau memberi lebih baik langsung ke lembaga resmi,” pintanya.
Sementara itu, Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial, Korban Perdagangan Orang dan Tindak Kekerasan Dinsosnangkis Kota Bandung, Yogaswara menambahkan setelah berhasil dilakukan penjaringan terhadap PMKS, pihakanya akan langsung membawanya kepemkesos untuk dilakukan pembinaan.