Selain solusi jangka pendek dengan melakukan operasi pasar. Pihaknya berharap Bulog bisa ikut berpartisipasi dalam menurunkan harga di pasar, atau bisa berfungsi melindungi konsumen dan produsen sekaligus.
”Seperti saat harga naik, Bulog bisa bantu. Hal yang sama terjadi saat harga turun, Bulog bisa membantu para produsen agar tidak merugi,” terangnya.
Jangan sampai peran Bulog menjadi lembaga yang mencari keuntungan ditengah-tengah masyarakat kesusahan karena harga bahan pokok mulai merangkak naik. Selain itu, peran Bulog harus bisa menekan impor terutama beras yang sering dilakukan Pemerintah saat ini ditengah-tengah kondisi Jabar surplus beras.
”Tetapi impor terus dilakukan, dan lagi-lagi para petani serta masyarakat terus merugi,” katanya.
Disamping itu, DPRD Jabar mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing membeli barang yang murah dengan kualitas rendah dan terutamanya tidak mengonsumsi barang terlalu berlebihan atau tidak sesuai kebutuhan tetapi keinginan.
“Sebab, kebiasaan masyarakat banyak saat ini ber-euforia atau keinginan konsumsi tinggi, inilah yang menjadi faktor dimanfaatkan oleh para pedagang untuk memanfaatkan momentum bulan Ramadhan,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi barang baik makanan maupun lainnya, tetapi biasanya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan saja. (mg1/ign)
