CIMAHI – Lurah Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Uus Supriyadi membantah ada main mata dalam penentuan sasaran Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di wilayahnya.
Dia mengatakan, saat menjabat sebagai lurah pendataan Rutilahu untuk tahun ini masih dilakukan lurah yang lama. Sebab, dia sendiri saat ini baru menjabat sekitar dua bulan.
“Pelaksanaan ditindaklanjuti Kasi Sarana Prasarana (Kelurahan Leuwigajah). Peran saya di situ tidak ada. Artinya tidak ada kongkalikong,” tegas Uus saat ditemui di kantor Kelurahan Leuwigajah, kemarin (18/5)
Dirinya menegaskan, tidak memiliki hubungan keluarga satu pun dengan warga di Kelurahan Leuwigajah. Kalau hubungan teman memang ada, tapi lanjutnya, itu tidak digunakannya untuk main mata soal penentuan sasaran Rutilahu.
Selain itu, Uus mengklaim bahwa koordinasi dengan 20 RW di Kelurahan Leuwigajah berjalan baik. Menurutnya, koordinasi itu ada dari tingkat bawah ke atas maupun sebaliknya.
Khusus tahun ini, rumah warga Kelurahan Leuwigajah yang masuk pokok pikiran (pokir) ada 74 unit. Namun, tiba-tiba ada tambahan hibah dari Kelurahan Karangmekar sebanyak 14 unit.
“Sekarang rumah yang mendapat jatah Rutilahu sudah hampir rampung diperbaiki. Sekarang sudah 90 persen,” terang Uus.
Terkait rumah milik Sukaesih, 70, di Kampung Cibogo RT 04 RW 06 Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan. Rumah tersebut memang awalnya sudah masuk pokir. Namun, saat keluar daftar dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP), rumah yang ditinggali bersama suaminya, Kurdi, 76, itu tidak termasuk dalam daftar.
Sementara itu, pihak DPKP Kota Cimahi melalui staffnya, Beni Gunadi menjelaskan, pihaknya tidak pernah membeda-bedakan usulan rumah yang masuk. Selama ini, usulan. Rumah yang masuk selain dari kelurahan, kata Beni, ada juga yang melalui Anggota DPRD, masyarakat maupun LSM/Ormas.
“Kita tampung semua. Yang pasti begitu kita verifikasi kalau memang layak dibantu, kita bantu,” katanya.
Khusus di RW 06, terang Beni, usulan memang masuk lewat aspirasi salah Anggota DPRD. Rumah Sukaesih tidak termasuk dalam daftar pertama yang diterimanya. Meski tidak masuk daftar Rutilahu lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dirinya memastikan rumah Sukaesih akan masuk daftar perbaikan lewat bantuan dari pusat atau provinsi.