BANDUNG – Kekecewan stopper Persib Bandung Bojan Malisic mendapat perhatian Pelatih Roberto Carlos Mario Gomez. Dia menantang manajemen Persib melaporkan kasus tersebut.
Sebelumnya, Bojan menyampaikan kekecewaannya atas sikap kurang menyenangkan bek Persipura Jayapura Abdoulaye Youssouf Maiga. Maiga kedapatan mendaratkan tangan kirinya ke wajah Bojan Malisic pada duel pekan ke delapan Liga 1 2018, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (12/5) lalu.
Dikutif dari vikingpersib, Mario Gomez mengaku kecewa, karena pihak terkait seperti PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bahkan pengadil lapangan sekalipun seolah tak peduli atas insiden tersebut.
Sebelumnya, tindakan serupa juga dilakukan pemain belakang Arema FC Arthur Cunha yang menanduk kepada Bojan Malisic. Padahal Malisic saat itu masih dalam masa pemulihan cedera patah tulang hidung.
“Kita akan lawan. Arema tidak ada sanksi, lawan Persipura juga tidak ada sanksi. Bukan kita sombong, tapi kita ingin sepak bola Indonesia tidak seperti ini,” kata Soler menterjemahkan apa yang dikatakan Mario Gomez, usai latihan di Stadion Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (14/5).
Gomez pun membahas lagi soal sanksi yang didapakan Supardi Nasir Bujang larangan bertandingan dalam empat laga dan denda Rp75 juta. Lalu banyaknya kartu kuning yang diberikan kepada pemain Persib.
“Kamu harus lihat, kita banyak kartu kuning dan merah. Empat pertandingan untuk Supardi. Seperti Malisic, kalau kemaren kena hidung bisa patah. Kalau dia tidak bisa main di laga berikutnya bagaimana,” jelasnya.
Menurut dia, Komsiis Disiplin PSSI seharusnya bertidak tegas dan adil dalam menyikapi suatu hal. Sikap itu pun diberikan kepada seluruh klub tanpa pandang bulu, bukan hanya kepada Persib saja.
“Kita akan lawan, karena tim ini keluarga, pemain harus kita jaga. Kita hanya komunikasi dengan tim dan pemain, belum kepada manajemen. Manajemen, kita tidak tahu berani atau tidak melaporkan hal ini,” tegasnya. (vpc/ign)