BANDUNG – Persiapan untuk keberangkatan haji 2018 diklaim kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat (Kanwil Kemenag Jabar) H A Buchori dalam posisi aman.
Menurut dia, persiapan yang telah dilakukan Kanwil Kemenag Jabar hingga saat ini sudah mencapai 80 persen untuk kelancaran penyelenggaran haji tahun 2018.
”Untuk persiapan haji di Jawa Barat sudah pada tahapan pelunasan, dan hampir 80 persen tuntas. Saat ini sedang pelunasan biaya haji,” kata Buchori pada Jabar Ekspres kemarin (27/4).
Pihaknya juga telah menyelesaikan rekrutmen petugas haji yang di antaranya Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) serta Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) untuk pemberangkatan haji tahun ini. Peserta yang mengikuti rekrutmen, saat ini sudah dinyatakan lulus seleksi dan siap melakukan pelatihan.
Dikatakan dia, setiap satu kloter nantinya akan didampingi dua petugas, yakni satu dari TPHI dan satu dari TPIHI. Menurutnya, TPHI tersebut yang akan mengelola kloter atau top leader, sementara TPIHI bertugas sebagai pembimbing jamaah selama melakukan perjalanan haji.
“Pada 5 Mei ini akan dilakukan pelatihan di Asrama haji Bekasi selama 10 hari. Setelah pelunasan haji ini selesai kita akan lakukan bimbingan manasik di kabupaten/kota,” kata dia.
Sementara itu, untuk pembagian kloter pemberangkatan, Kanwil Kemenag Jabar juga sudah melakukan tahapan tersebut. Buchori mengatakan, Kabupaten Sumedang untuk tahun ini menjadi kloter pertama yang akan berangkat ke tanah suci dari wilayah Jawa Barat.
“Jadi jemaah yang berangkat dari awal dan akhir sudah dibagikan per kabupaten/kotanya. Tinggal menyusun pengisian kloter-kloter tersebut berapa jumlahnya,” kata dia.
Lebih lanjut, Buchori menjelaskan, pemberangkatan haji di tahun 2018, Provinsi Jawa Barat terbagi dari 96 kloter pemberangkatan. Masing-masing kloter tersebut nantinya terdiri dari lima petugas yang akan dibantu satu Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD).
“Dalam kloter itu ada lima petugas inti dan satu TPHD yang akan mendampingi para jamaah haji ditambah tiga orang dari unsur kesehatan yang terdiri dari satu dokter dan dua perawat,” kata dia. (mg1/ign)