UJUNGBERUNG – Kecamatan Ujungberung merupakan salah satu kecamatan yang aktif melayani melalui berbagai kegiatan dan mempublikasikannya di official media mereka. Baik di website, Instagram, Twitter maupun Facebook. Petugas Informasi dan Teknologi (IT) dipersiapkan guna menginformasikan program kerja kecamatan kepada masyarakat.
Camat Ujung Berung Taufik Hidayat mengatakan, semua kegiatan kecamatan dipublikasikan sebagai bahan laporan dan evaluasi kinerja dirinya kepada wali kota Bandung. Para petugas IT bekerja di command center.
“Setiap ada tamu pasti difoto oleh bagian IT. Bukan hanya kegiatan-kegiatan saja yang dilaporkan. Melainkan segala hal,” kata Camat Taufik saat menerima kunjungan Jabar Ekspres di kantornya, Selasa (24/4).
Pihaknya menyambut baik program kehumasan yang digulirkan pihak Jabar Ekspres. Hal itu mendorong semua pihak untuk saling terbuka dalam bekerja. Pemerintah Kota Bandung, jelas dia, menerapkan sistem informasi penilaian camat. Camat yang juara adalah yang paling aktif. Selain itu, penilaian juara juga dilihat dari segi anggaran serta parameter lainnya.
“Camat di Bandung beda kelasnya dengan camat di wilayah lain. Di Bandung ini kompleks. Sehingga tidak boleh ketinggalan zaman. Penilaian pegawai juga menggunakan IRK,” katanya.
Tuntutan itulah yang membuat Taufik terus aktif melayani masyarakat dengan meminimalisir problematikan warga. “Saat ini warga yang komplen sudah berkurang. Misalnya soal KTP. Sudah beres semua. Bahkan tidak ada pungutan sama sekali,” jelasnya.
Peran aktif Pemerintah Kecamatan Ujungberung berdampak pada kenyamanan masyarakat. Misalnya saja, Taufik mencontohkan, keberhasilannya dalam menata Alun-Alun Ujungberung.
“Kita punya alun-alun. Tertata rapi. Membenahinya sulit. Tapi alhamdulillah, kini suasananya rapi. Tidak ada pedagang. Sebab, kami tempatkan para pegawai untuk menjaga alun-alun agar terus tertib. Karena itu adalah ruang publik,” jelasnya.
Keberhasilan lainnya yang pernah ia publikasikan dan sinergikan yakni memenuhi kebutuhan air bersih di Kelurahan Pasirendah dengan membuat sumur artesis dari hasil bantuan pemerintah dan swadaya masyarakat. “Hampir 200 kepala keluarga terfasilitasi,” paparnya. Hal lainnya yakni membuat taman-taman di setiap RT dan RW.