“Cukup Tidak Cukup yang Penting Bisa Buat Makan”

Sikap empati yang sering ditunjukkan oleh Dedi Mulyadi kepada warga miskin, kini dia tunjukan pula kepada Arifin. Merasa ingin tahu keadaan Arifin lebih dalam, dia kemudian mengajak Arifin untuk pulang ke rumah.

”Kang hayu dimana bumi na? Abdi hoyong amengan. (Kang ayo di mana rumahnya? Saya ingin main, Red.)” kata Dedi pada Arifin.

Dedi Mulyadi memberikan tumpangan kepada pria yang tinggal sebatangkara tersebut. Mobil jenis mini bus menjadi kendaraan mereka untuk sampai ke rumah Arifin.

Rumah Arifin memang tergolong layak huni. Akan tetapi, tidak ada perabot rumah tangga yang bisa ditemukan di dalam rumah tersebut. Kondisi rumah berukuran 8×10 meter itu pun terlihat kotor dan sumpek.

Dedi Mulyadi merasa kagum dengan keseharian Arifin. Dia mengatakan pribadi Arifin merupakan teladan bagi generasi masa kini. Sebabnya, hidup dalam keadaan serba kekurangan tidak menjadikan dia berpangku tangan kepada orang lain.

Sebagai calon pejabat publik, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Negara harus hadir memberikan perlindungan kepada sosok seperti Arifin. Kebutuhan pokok kehidupan mereka harus dipenuhi oleh Negara.

”Saya ini dibuat kagum. Tetapi bukan berarti Negara harus abai karena Mang Arifin tidak pernah minta-minta. Justru Negara harus memberikan perlindungan, listriknya harus gratis, berasnya harus gratis, untuk orang-orang seperti Mang Arifin,” katanya. (*/and/ign)

Tinggalkan Balasan