BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat bekerjasama dengan pihak kepolisian terus menyelidiki dan melakukan penelusuran terkait dugaan kebocoran soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Meski demikian dikatakan Kepala Disdik Jabar, Ahmad Hadadi hingga hari kemarin belum ada temuan atau fakta dilapangan tentang kebocoran soal UNBK.
”Proses penyelidikan dari kepolisian sedang berlangsung, jadi hingga saat ini belum ada fakta tentang kebocoran soal itu,” kata Hadadi pada wartawan kemarin (11/4).
Selain itu, Hadadi menyebutkan, pelaksanaan UNBK tahun ini diikuti 1.530 sekolah dengan jumlah peserta ujian sebanyak 213.013 peserta didik.
Menurutnya, secara umum pelaksanaan UNBK berlangsung dengan lancar. Upaya koordinasi dengan instansi PLN dan Telkom dilakukan untuk mengurangi risiko kendala di lapangan saat pelaksanaan UNBK.
”Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti karena sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait,” pungkas Hadadi.
Untuk meminimalisir adanya dugaan kebocoran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat turun langsung memantau langsung pelaksanaan UNBK. Salahsatunya dilakukan Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari dengan mengunjungi SMAN 1 Sumedang, kemarin (10/4).
Menurutnya, isu tersebut telah meresahkan semua pihak, lantaran dewan dituduh seolah-olah tidak melakukan pengawasan. ”Kami meninjau satu sampel saja sekolah bagaimana pelaksanaan UNBK yang sedang berlangsung itu,” kata Ineu.
Ineu menjelaskan, UNBK 2018 merupakan tahun kedua dan masih memerlukan perbaikan secara menyeluruh baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya.
Selain itu, pihaknya pun mengerahkan Komisi V DPRD Jabar untuk meninjau langsung pelaksanaan UNBK di Cianjur dan beberapa daerah lainnya.
Pantauan langsung tersebut juga, kata Ineu, untuk mengetahui sejauhmana kendala yang dihadapi dalam setiap pelaksanaan UNBK. ”Dengan begitu, kami dapat mengetahui persoalan yang dihadapi untuk dijadikan bahan evaluasi pada pelaksanaan UNBK di tahun berikutnya,” pungkas Ineu.
Sementara itu, ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) wilayah Jawa Barat, Cucu Sukmana angkat bicara berkaitan dengan soal UNBK SMA di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dianggap tak layak untuk diujikan.