Tolak 1 NIK 3 Simcard

BANDUNG – Ribuan pengusaha konter pulsa, tergabung dalam Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI), mengancam akan menggelar demo dengan massa lebih banyak jika tuntutannya tak dipenuhi oleh pemerintah.

Mereka mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencabut aturan yang membatasi pemakaian satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) E-KTP hanya untuk pendaftaran tiga nomor kartu seluler.

Ketentuan itu tercantum di dalam Peraturan Menteri (Permen) Kominfo nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Komunikasi Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.

Kemarin (2/4) rombongan dari Jawa Barat terlihat berkumpul dengan membawa sejumlah poster yang memprotes dan menolak pembatasan registrasi satu NIK hanya untuk tiga nomor telepon seluler di depan Gedung Sate dan Monumen Tugu Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung.

Dari poster yang mereka bawa tersebut terlihat ada yang menulis lokasi daerah, salahsatunya dari Outlet Subang Bersatu #SAVEKONTERPULSA AKSI KNCI … !!! Menolak Pembatasan 1 NIK 3 SIMCARD.

”Dari Jawa Barat lebih dari Seribu orang, semua berkumpul di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat,” kata Koordinator Lapangan Bandung Raya Forum Outlet Bandung, Wawan Kurniawan.

Seperti pada poster yang mereka bawa, demo dilakukan untuk menolak pembatasan registrasi satu NIK hanya untuk tiga nomor telepon. Menurutnya, pembatasan tersebut sangat merugikan para pedagang kartu seluler.

”Kami keberatan karena untuk pengaktifan nomor dibutuhkan NIK. Apalagi bagi penjual pulsa, butuh beberapa handphone yang berbeda provider,” tuturnya.

Pasca pembatasan registrasi diberlakukan, lanjut Wawan, omset penjualan kartu seluler mengalami penurunan hingga 50 persen. Jika terus dibiarkan, maka para pedagang akan terus dirugikan. ”Kami juga menuntut agar data NIK dan KK ini aman dan tidak bocor,” jelasnya.

Ketentuan satu NIK untuk pendaftaran tiga nomor kartu seluler saja akan membatasi pemakaian kartu SIM paket data internet. Karena itu, jika aturan itu tetap berlaku, mereka khawatir banyak pengusaha konter terancam gulung tikar.

”Apalagi orang jarang beli pulsa untuk paket internet karena lebih mahal. Jadi bukan hanya pedagang, pembeli juga memang benar-benar bergantung dari kartu SIM untuk paket data internet,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan