”Mungkin kita lulus diuji dengan sodakoh, salat malam, tapi ketika diuji melihat kelebihan orang, kenapa dia doktor, kenapa dia Gubernur, kenapa dia calon presiden, kemudian lihat kelebihan orang kenapa dia punya pesantren dua, kenapa dia punya kuda dua, di situlah kita harus ikut senang melihat kesenangan orang lain, di sini saya ikut senang melihat guru-guru saya,” papar Ustad Somad.
Menanggapi sinyal-sinyal dari kawan-kawannya itu, TGB tidak banyak mengeluarkan kata-kata. Dia sesekali hanya tersenyum. Mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengatakan masih belajar untuk menjadi pemimpin yang baik. ”Tentang kepemimpinan, saya juga masih belajar sebagai pemimpin (yang baik),” ungkap TGB.
Menurut dia, kepimpinan tidak hanya muncul ketika seseorang sudah menjadi seorang gubernur. ”Kullukum Raim, dalam wilayah amanah, kita semua pemimpin. Jadi jika mengacu pertanyaan Aa Gym tadi, kepemimpinan itu bisa menimpa siapa saja. Dan pasti dihisab oleh Allah,” tutur gubernur yang masih menyempatkan diri untuk mengajarkan membaca alquran di pesantren tersebut.
Menurut dia, Rasulullah juga sempat memperingatkan kepada mereka-mereka yang mengejar kepemimpinan dengan segala cara. ”Pada saatnya nanti, ketika jabatan tersebut sudah digenggamnya, maka akan datang kepada pemimpin tersebut kesulitan, kesusahan, dan penyelesalan di sisi Allah,” paparnya.
Di sisi lain, Aa Gym yang juga tampil sebagai moderator juga sempat menyinggung dirinya menyikapi Pilgub Jabar. Sebab, dia juga sempat digadang-gadang menjadi calon.
”Berat, banyak rapat sampai malam. Padahal saat itu belum resmi mencalon,” ungkap Aa.
Termasuk yang tidak bisa dilakukan adalah membicarakan calon lawan politik. ”Taluk saya. Ini bisa jadi gibah. Tapi yang bisa menaklukan ini semua bisa dilunturkan oleh ulama,” tuturnya sambil melirik ke arah TGB.
Sementara itu, sebelum memulai kajian keagamaan, Aa Gym selaku tuan rumah mengajak Ustaz Somad dan TGB berkuda di area komplek Eco Pesantren Daarut Tauhid. Dua kuda besar disiapkan Aa Gym untuk dua ulama besar ini.
Aa Gym lebih dulu menunggangi kuda besar miliknya. Kemudian Ustaz Somad dan TGB menyusul di belakang dengan wajah yang sedikit tegang. Sebelum menaiki kuda tunggangannya Ustaz Somad dan TGB mengelus-ngelus kuda besar di hadapannya agar tidak berontak.