Nasabah BRI Cimahi Panik

”Segala kebijakan untuk memberikan keterangan ada di Kantor Pusat. Kami di sini hanya menjalankan petunjuk dari sana (Pusat),” teranganya.

Sementara itu, hingga pukul 15.30, ratusan nasabah Bank BRI Cabang Cimahi masih ramai mengantre untuk mengurus kartu ATM-nya yang terblokir pasca maraknya kasus skimming.

Dari pantauan di lapangan, antrean nasabah terjadi sejak pagi hingga sore hari. Para nasabah yang antre rata-rata sudah beberapa kali bolak-balik mengambil nomor antrean.

Namun terpaksa mereka menunda proses perbaikan atau penggantian ATM karena nomor antrean yang sudah terlampau banyak dan lamanya waktu pengurusan.

Seperti yang dilakukan oleh Ahmad Sadeli, 37, salah seorang  nasabah BRI yang ATM-nya terblokir secara otomatis pasca maraknya kasus skimming akhir-akhir ini. Dia terpaksa harus mengambil izin kerja hanya demi memperbaiki ATM-nya agar bisa kembali bertransaksi.

”Saya mengurus itu sejak hari Senin kemarin, dan kemarin juga saya izin kerja. Saya antre jam 9, sampai jam 12 masih belum dipanggil. Saya malas menunggu lebih lama, ya sudah saya pulang dan kembali hari ini. Ya sama saja, tidak ada perubahan,” ujarnya ketika ditemui di Kantor BRI Cabang Cimahi.

Diakuinya, antrean para nasabah sudah terjadi sejak pagi. dia pun bahkan rela harus menunggu dari pagi hingga sore. Enggan mengulang kesalahan hari sebelumnya, hari ini ia lebih memilih pulang baru kembali ke bank sekitar pukul 15.00.

”Hari ini saya antre dari jam 10 pagi, baru bisa mengurus jam 15.30 sore, saya harus menunggu 168 antrean. Ya mau bagaimana lagi, resiko buat nasabah dan buat karyawan juga,” jelasnya.

Sadli mengaku was-was saldo di ATM-nya raib pascamaraknya kasus skimming yang terjadi beberapa waktu ke belakang. Apalagi kejadian pembobolan saldo ATM bermodus penggandaan data diri nasabah itu juga menimpa temannya yang kehilangan saldo sampai Rp 5 juta.

”Saya hanya punya ATM BRI, jadi kalau transfer pakai ATM BRI, kalau gajian juga pakai BRI. Teman saya hilang saldo Rp 5 juta, itu buat rakyat kecil seperti kami sangat besar. Bisa saja kepercayaan masyarakat ke BRI ini menjadi menurun dan lebih memilih pindah bank. Artinya harus ada sistem perbaikan keamanan,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan