Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama Indonesia

Meski singkat, dalam pertemuan itu, selain mengungkapkan keinginan untuk memperbaiki penglihatan, Nyak Sandang juga sempat mengungkapkan keinginan memperbaiki masjid di dekat rumah. ’’Selain itu ingin pergi haji,’’ bebernya.

Mengutip situs setkab.go.id, Jokowi menyanggupi membantu Nyak Sandang. ’’Baik, nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan. Besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya,’’ jawab Jokowi.

Oleh Jokowi, Nyak Sandang diminta kontrol ke RSPAD Gatot Soebroto esok harinya. Namun, terang Khaidar, malam setelah pertemuan itu, sang ayah sulit kencing sehingga akhirnya dibawa ke rumah sakit lebih cepat.

Sekitar pukul 02.30 dia sampai di RSPAD Gatot Soebroto. ’’Tadi pagi (kemarin pagi, Red) ada tujuh dokter yang memeriksa. Katanya, prostatnya mau dibersihkan, lalu operasi mata,’’ jelas pria 50 tahun itu.

Terkait dengan perbaikan masjid, presiden menyatakan akan mengirimkan tim untuk mengecek kondisi di kampung Nyak Sandang. Adapun soal haji, Jokowi tidak berani berjanji.

Apalagi, Nyak Sandang meminta agar dirinya berangkat tahun ini mengingat usianya yang sudah kepala sembilan. Jokowi menyatakan akan mengupayakan dan berkoordinasi dulu dengan menteri agama. Nah, sambil menunggu, Nyak Sandang ditawari untuk umrah lebih dahulu.

Rabu malam saat hadir dalam acara bincang-bincang di stasiun televisi yang mengundangnya, keluarga Nyak Sandang juga bertemu dengan direksi Garuda Indonesia. Dalam pertemuan itu, menurut Maturidi, pihak Garuda Indonesia menyanggupi membantu tiket pulang.

Saat dimintai konfirmasi, Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan membetulkan. ’’Rencananya seperti itu ya,’’ katanya.

Jadi, Nyak Sandang bakal pulang ke kampung halaman dengan pesawat dari maskapai yang dia turut berkontribusi memulainya. Hampir tujuh dekade silam. (*/c5/ttg/rie)

Tinggalkan Balasan