SOREANG – SeJumlah kendaraan dinas milik Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Bandung sebelum perubahan SOTK sampai saat ini tidak diketahui rimbanya.
Berdasarkan temuan BPK Jabar 2016 hingga kini sebanyak 68 unit kendaraan yang dikelola di Distanhutbun dan 26 unit kendaraan dinas di Disdikbud tidak jelas keberadaannya dan hilang.
Selain itu, juga terjadi di Dinas Kesehatan, Disdukcasip, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Kantor Kesatuan Satpol PP, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan, Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
Kemudian, di sejumlah kecamatan, yaitu Kec. Ciparay, Arjasari, Soreang, Pangalengan, Ibun, Pasirjambu, Dayeuhkolot, dan Banjaran serta UPTD Margasih dan Puskesmas Kiangroke.
Seperti diketahui, sebanyak 133 unit kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat di 14 SKPD dilingkungan Pemkab Bandung tidak diketahui keberadaannya.
Nilai seluruh kendaraan itu cukup fantastis, mencapai Rp 1.267.066.520. Selain itu, tujuh kendaraan mobil dinas lainnya masih dikuasai oleh orang yang tidak berhak, yaitu oleh lima pensiunan PNS dan dua anggota DPRD Kab. Bandung. Jumlah kendaraan tersebut senilai Rp 576 juta lebih.
Hingga kini Badan Keuangan Daerah (BKD) Kab. Bandung masih menelusuri ratusan kendaraan dinas milik Pemkab Bandung yang hilang, dan sejumlah kendaraan yang masih dikuasai oleh orang yang sudah tidak berhak.
“Penelusuran masih berlangsung dengan bekerjasama dengan pihak Samsat. Tentunya memakan waktu cukup lama karena sekalian meverifikasi ulang data data kendaraan,” ujar Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) BKD Kab. Bandung, Permadhi Agus Bintoro, seperti yang dilansir rmol Jabar kemarin (21/3).
Terkait “hilangnya” ratusan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat yang merupakan Barang Milik Negara (BMN) Pemkab Bandung dengan nilai Rp 1,2 miliar sebaiknya dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Biar polisi yang mencari siapa orang yang harus bertanggungjawab dan siapa orang yang beruntung atas hilangnya ratusan kendaraan tersebut,” kata pengamat politik dan anggaran, Uchok Khadafi. (jar/yan)