BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus berupaya meningkatkan minat baca serta kemampuan literasi masyarakat khususnya para pelajar di Jawa Barat.
Untuk itu, Pemprov Jabar bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jawa Barat menggandeng instansi lainnya membuat terobosan baru yaitu kartu multifungsi yang digadang-gadang mampu membantu meningkatkan indeks baca di Jawa Barat.
Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Netty Prasetyani Heryawan menuturkan, salah satu bentuk upaya yang bisa dilakukan untuk anak-anak dalam meningkatkan minat baca adalah dengan memudahkan aksesibilitas terhadap buku.
Selain itu, memperbaiki tampilan perpustakaan dan meningkatkan kapasitas pengelolan, maka yang harus didorong adalah keterlibatan pihak swasta, yaitu toko buku dan penerbit.
’’Yang kita lakukan adalah mengolaborasikan dengan cara membuat kartu seperti kartu pelajar ditunjukan untuk membeli buku dan bisa bernilai diskon buat anak-anak,’’ kata Netty usai peluncuran kartu multifungsi di Bandung (16/03).
Dikatakan Netty, sebetulnya saat ini sudah banyak program yang dinilai mampu meningkatkan indeks baca anak-anak lebih tinggi. Namun, salah satu yang penting dan harus didorong adalah keterlibatan dunia usaha dan pihak swasta.
Netty meyakini, hingga kini masih ada keluarga yang mengagendakan kegiatannya adalah untuk belanja buku atau rekreasi ke toko buku.
“Salah satu bentuk kemudahan yang diberikan kepada pelajar ini adalah kartu multifungsi, kartu pelajar termasuk kartu yang bisa memberikan potongan harga pada saat mereka membeli buku,” kata dia.
Menurutnya, hal tersebut akan mendorong masyarakat khususnya pelajar menjadi gemar menabung untuk membeli buku karena kartu tersebut berfungsi memberikan potongan harga. Dengan demikian, anak-anak akan lebih gemar membaca karena saat ini buku tidak lagi menjadi barang mewah dan bisa dijangkau dengan program kerjasama antara Pemprov Jabar dengan berbagai pihak.
“Kita pastikan dengan cara seperti ini anak-anak gak perlu lagi mengeluh harga buku mahal karena orangtua juga akan sangat mudah memberikan tambahan uang saku untuk belanja buku,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dispusipda Jawa Barat, Taufik Budi Santoso mengatakan, pihaknya akan membuat proposal bersama terlebih dahulu untuk menentukan potongan harga bagi para pelajar yang bisa didapatkan dari para penerbit dan toko buku. Namun, saat ini belum bisa dikeluarkan karena harus berdasarkan kesepakatan bersama antara semua pihak terkait.