Otak Penipuan Diburu, Korban Kena Modus Seleksi CPNS Palsu

Sebelumnya, kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengatakan ikut langsung pengungkapan kasus penipuan itu. Dia berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh tenaga honorer maupun masyarakat umum yang ingin jadi CPNS baru.

Ridwan menjelaskan modus operandi penipuan yang melibatkan komplotan terdiri dari lima orang itu. Dia mengatakan komplotan ini menyasar para tenaga honorer. Profesinya campuran mulai dari guru, tenaga kesehatan, sampai tenaga administrasi. Untuk meyakinkan kejahatannya, komplotan ini mencatut nama Plh Kepala Kantor Regional BKN Bandung, Usman. Sampai akhirnya Usman melaporkan kasus ini sekaligus sebagai pencemaran nama baik. Ridwan mengatakan untuk tanda jadi atau uang muka, para korban diminta uang berkisar Rp 5 juta sampai Rp 15 juta. ”Agustus dijanjikan SK keluar dengan total biaya Rp 170 juta. Padahal itu SK palsu,” tuturnya.

Dia mengapresiasi kinerja kepolisian yang bertindak cepat menangani kasus ini. Sehingga korban tidak sampai bertambah banyak. Ridwan berharap dari kasus ini, tidak ada lagi masyarakat yang tertipu iming-iming menjadi CPNS lewat jalur di luar proses seleksi resmi.

Dia menegaskan kalaupun ada rekrutmen CPNS baru dari tenaga honorer, tetap harus menjalani proses seleksi sesuai dengan amanah UU tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Ridwan mengingatkan semua informasi terkait pendaftaran CPNS hanya diberikan oleh BKN melalui situs SSCN BKN atau kantor pusat BKN di Jakarta. Informasi resmi juga bisa didapatkan di laman media sosial resmi milik BKN. Di twitter, akun resmi BKN ialah @BKNgoid dan akun BKN di facebook ialah BKNgoid. (nur/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan