CIMAHI- Hari pertama Operasi Keselamatan Lodaya 2018 yang dilakukan serentak diseluruh Indonesia, yang diselenggarakan selam 21 hari terhitung dari 4 sampai 25 Maret 2018.
Polres Cimahi, dalam menjalankan program tersebut lebih mengedepankan tindakan preemtif dan edukatif dalam penindakannya.
Kasatlantas Polres Cimahi Suharto mengatakan, operasi ini dilakukan bertujuan meningkatkan keselamatan masyarakat pengguna jalan. Sehingga, dalam penindakan menajdi lebih mudah untuk diarahkan.
’’Harapannya kita tetap dekat dengan masyarakat, walaupun notabene masyarakat itu apabila melihat operasi identik dengan penindakan,’’ katanya, di sela-sela pelaksanaan operasi kemarin (5/3).
Dalam tindakan, pihaknya tidak memberikan penindakan secara tegas. Tapi, hanya memberikan teguran atau mengingatkan kembali agar para pengendara untuk tetap disiplin dan menjaga keselamatan selama berkendara di jalan raya.
Kendati operasi ini lebih mengedepankan preemtif dan edukatif, penindakan penilangan tetap dilakukan bila ditemukan pelanggaran berdasarkan aturan undang-undang lalu lintas.
’’Jadi penindakan yang dilakukan dengan tilang atau mengamankan kendaraannya karena rasa bertanggung jawab kami untuk mewujudkan keamanan di jalan agar tetap aman,’’ imbuhya.
Suharto menjelaskan, khusus di wilayah hukum Polres Cimahi yang meliputi Kabupaten Bandung Barat, selain oleh Satlantas Polres, operasi juga dilaksanakan oleh enam Polsek Urban yaitu Polsek Lembang, Polsek Cimahi, Polsek Cimahi Selatan, Polsek Cipatat dan Polsek Margaasih dan Polsek Padalarang.
“Khusus Anggota Satlantas Polres Cimahi, operasi kendaraan hari pertama dipusatkan di Jalan Amir Mahmud, Kota Cimahi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Satlantas Polres Cimahi memberikan helm berstandar nasional kepada para pengendara roda dua yang menggunakan helm tidak layak pakai dan pengendara tidak menggunakan helm. Bahkan, petugas memberikan contoh cara menggunakan helm yang benar.
’’Sementara ini kita sediakan sebanyak 20 unit helm. Ini sumbangan dari rekanan. Kita bagikan secara bertahap,’’ ujarnya.
Ditempat yang sama, Wisnu salah satu pengendara yang terjaring operasi mengaku kaget saat diberhentikan petugas. Wisnu diberhentikan karena menggunakan helm yang sudah tidak layak dan lampu motor yang mati.
’’Saya gunakan helm ini karena tidak punya helm lainnya. Kaget juga sih diberhentikan, tapi untungnya surat-surat saya lengkap,’’ ujarnya di lokasi razia.