NGAMPRAH- Intensitas hujan tinggi membuat jalan Desa Citatah dan Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat KBB terjadi lonsor.
Warga beserta petugas gabungan terus berupaya secara swadaya membersihkan material tanah agar jalan desa bisa kembali dilalui oleh kendaraan.
“Material longsor ini menutup jalan desa yang merupakan akses bagi warga. Longsor disebabkan hujan yang terus turun,” kata seorang warga sekitar Asep Bayu Rohendi ketika ditemui kemarin (1/3).
Dirinya memaparkan, beberapa jalan desa masih tertutup material tanah, seperti di Kampung Cipeundey, RW 22, Desa Gunung Masigit, Kampung Mekarsari, RW 14 Desa Citatah, dan di RW 13 Kampung Selajambe, Desa Citatah.
Selain itu, sempat terjadi longsor susulan yang menyebabkan rumah milik Ganda, 65, rusak tertimpa material tanah di Kampung Ciames.
Asep yang juga Anggota DPRD KBB dari Fraksi PAN menyebutkan, longsor susulan itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Hanya saja rumah milik korban tertimbun material tanah sehingga tidak bisa ditempati lagi. Warga lalu secara swadaya membangun kembali rumahnya di tanah kosong yang lokasinya berbeda RW. Sedangkan bantuan dari BPBD sudah datang, yakni berupa 4 karung beras dan roda.
Dia mengungkapkan hujan deras juga tidak hanya merusak jembatan Ciames sepanjang 30 meter, juga jembatan di perbatasan antara Desa Citatah dan Gunung Masigit sepanjang 15 meter dan lebar 3 meter tepatnya di Kampung Jaga Rungkang Cilimus.
“Memang musim hujan seperti ini harus diwaspadai bersama karena terjadinya longsor sangat tinggi,” paparnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat meminta warga agar melaporkan segala potensi bencana kepada aparat setempat termasuk kepada BPBD.
Hal itu dilakukan agar mencegah terjadinya korban akibat bencana seperti longsor, pergerakan tanah dan banjir bandang.
’’Musim hujan seperti sekarang yang cukup intens harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Karena potensi longsor dan banjir bandang sangat rentan,’’ kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Dicky Maulana. (drx/yan)