NGAMPRAH- Sejumlah pegawai di lingkungan RSUD Cikalongwetan dinyatakan positif menggunakan narkoba. Hal itu setelah dilakukan tes urine pada Senin (26/2/2018) bekerjasama antara RSUD Cikalongwetan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat. “Informasi yang kami terima dari pihak BNN, memang benar ada beberapa petugas kami yang positif menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine kemarin, itu disampaikan secara lisan kepada kami. Untuk jumlahnya, kami menunggu surat resmi dari BNN,” kata Direktur RSUD Cikalongwetan dr. Ridwan Abdullah, Rabu (28/2).
Sampai saat ini, ujar dia, belum mengetahui sejumlah pegawainya yang positif narkoba merupakan aparatur sipil negara (ASN) atau hanya karyawan biasa. “Kita juga belum tahu, mereka yang dinyatakan positif ini ASN atau pegawai biasa. Kalau memang terbukti ASN tentu kami akan proses sesuai aturan yang berlaku. Sementara bagi pegawai, tentu kami akan putus kontrak. Karena kebanyakan yang dites kemarin merupakan calon pegawai di RSUD ini,” ujarnya.
Ridwan menyebutkan, pada pelaksanaan tes urine lalu, dilakukan secara mendadak bagi seluruh pegawai terdiri dari petugas kesehatan seperti dokter dan perawat hingga petugas keamanan dengan jumlah mencapai 274 orang. “Termasuk saya sendiri mengikuti tes urine ini. Karena saya ingin seluruh pegawai yang bekerja di RSUD ini terbebas dari narkoba,” paparnya.
Terpisah, Kepala BNN Kabupaten Bandung Barat Sam Norati Martiana membenarkan ada sejumlah pegawai di RSUD Cikalongwetan yang dinyatakan positif narkoba setelah dilakukan tes urine. Namun, dirinya enggan menyebutkan jumlah orang yang dinyatakan positif narkoba. “Untuk jumlahnya akan kami sampaikan melalui surat resmi ke RSUD pada Kamis (1/3),” katanya.
Menurut dia, tindakan selanjutnya bagi mereka yang positif menggunakan narkoba tidak dibawa ke ranah hukum. Melainkan akan dilakukan rehabilitasi yang cocok dengan keinginan mereka agar terbebas dari bahaya narkoba. “Ini kan bukan operasi di lapangan, tapi permintaan RSUD untuk melakukan tes urine. Sehingga kami akan memberikan bantuan dengan melakukan rehabilitasi. Namun, tetap kami akan dalami dari mana mereka mendapatkan barang berbahaya tersebut,” kata Sam yang juga enggan menyebutkan jenis narkobanya.