Pengungsi Tersebar di 23 Titik

BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung memaparkan, jumlah korban banjir dan pengungisi di tiga Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot terus bertambah. Hal ini diperparah karena banjir di Kabupaten Bandung belum kunjung surut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Heru Kiatno saat ditemui di posko BPBD, Baleendah, memerinci, pengungsi di pengungsian ada di 23 titik. ”Paling banyak di Kecamatan Dayeuhkolot. Ada sedikit peningkatan dari 508 Kepala Keluarga (KK) 1.400 jiwa, menjadi 535 KK 1600 jiwa lebih,” ucapnya Heru kemarin.

Dia mengatakan, hujan deras yang melanda Kabupaten Bandung menyebabkan sejumlah kecamatan terendam banjir. Di antaranya Majalaya, Ibun, Solokan Jeruk, Paseh, Cileunyi dan Rancaekek serta Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.

Namun, beberapa hari kemudian di beberapa wilayah sudah surut. Hanya, di tiga kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang banjir masih terjadi. ”Pasang surut tergantung dari intensitas hujan,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meminta bantuan kepada relawan dan BPBD ketika banjir saat ini. Apalagi terdapat beberapa warga yang memilih bertahan di rumahnya. Pihaknya terus berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat.

Berdasarkan pantauan, di jalan raya Dayeuhkolot, tepatnya di jalur masjid As-Shofia. Ketinggian banjir mencapai bervariasi dari 30 cm hingga satu meter lebih. Sementara itu, di jalur perempatan Andir, ketinggian air mencapai satu meter lebih. Sedangkan, ketinggian air di permukiman warga bervariasi ada yang mencapai 1,5 meter.

Hingga saat ini, sedikitnya 6.361 rumah warga dari 3 kecamatan di Kabupaten Bandung masih tergenang banjir luapan Sungai Citarum. Beberapa posko pengungsian dipenuhi warga terdampak banjir Bandung selatan yang mulai membutuhkan logistik dan air bersih.

Akses jalan dari Kabupaten Bandung menuju Kota Bandung terhambat akibat genangan banjir merendam sejumlah jalan penghubung utama. Akibatnya, kepadatan kendaraan terjadi di beberapa titik jalan alternatif.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, wilayah tergenang banjir Bandung Selatan di Kecamatan Baleendah paling luas. Di antaranya di Kelurahan Andir (10 titik, 2.255 rumah tergenang, 1 sekolah, dan 16 tempat ibadah) dengan wilayah terparah tergenang banjir di Kampung Ciputat setinggi 2,1 meter. Kemudian di Kelurahan Baleendah (4 titik, 966 rumah tergenang, 1 tempat ibadah) dengan titik genangan terparah di Kampung Karees setinggi 1 meter.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan