Bandung – Beberapa waktu lalu, sekelompok orang yang mengaku kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) menyatakan diri mendukung Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat 2018. Dukungan tersebut diberikan karena Ridwan Kamil dinilai sebagai orang yang mendukung adanya LGBT di Kota Bandung.
Namun, sampai saat ini LGBT masih menjadi polemik dan mendapat banyak pertentangan. Bahkan, LGBT terbilang sebagai isu sensitif karena dinilai sebagai langkah yang praktis serta mampu dipropagandakan untuk menjatuhkan lawan politik dalam proses demokrasi.
Menanggapi adanya dukungan dari kelompok yang mengaku LGBT, Ridwan Kamil menilai hal tersebut adalah bentuk kampanye hitam yang dilakukan lawan politik agar bisa menjatuhkan dirinya sebagai kandidat Cagub Jawa Barat.
”Itu mah black campaign. Jelas, polanya sudah jelas. Kalau mau investigatif reporting, wawancara we mereka,” kata Emil sapaan Ridwan Kamil di Bandung, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jika pun ada kelompok LGBT yang mendukung dirinya dalam Pilgub Jawa Barat, Emil meminta agar terlebih dahulu dicari tahu kebenaran dari dukungan tersebut. Sebab, dirinya menilai hal tersebut bisa saja adalah cara yang sengaja dilakukan untuk menjatuhkan dirinya. ”Jangan nanya ke saya, di mana-mana yang preferensi seperti itu biasanya tidak mengekspresikan politiknya,” kata dia lagi.
Emil menegaskan, secara pribadi dirinya tidak pernah menyetujui adanya eksistensi kaum LGBT di Kota Bandung. Hal tersebut dia buktikan dengan cara menindak kegiatan-kegiatan LGBT yang dinilai meresahkan masyarakat pada 2015 lalu. ”Saya tidak pernah menyetujui LGBT, semua yang dilarang alquran, saya ikut melarang,” tegasnya.
Meski begitu, dirinya tidak menampik dan menolak jika ada kelompok maupun komunitas yang ingin mendukung dirinya dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat. Bahkan, jika dukungan tersebut datang dari kelompok LGBT pun dirinya mempersilakan karena dinilai sebagai hak. ”Kalau ada orang mendukung masa dilarang. Tapi intinya saya tidak mendukung dan tidak menyetujui referensi LGBT,” jelasnya. (mg1/rie)