PASIRJAMBU – Setelah mengalami kritis di RS Dustira Kota Cimahi, Nono Suherno, 40, warga Pasirjambu, Kabupaten Bandung, akhirnya meninggal dunia, akibat mengalami kecelakaan lalu lintas di dekat proyek galian pemasangan pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gambung.
Nono menghembuskan nafas terakhir, setelah dilakukan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi. Siang tadi, korban di semayamkan di Kampung Cukanggenteng Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu.
Menurut salah satu keluarga korban Mustofa, 29, setelah melihat di lokasi kejadian, adanya penggalian proyek SPAM, galian tersebut hanya dibatasi oleh garis berwarna kuning hitam. Ada lubang yang dilengkapi oleh rambu-rambu, ada juga yang tidak, ada juga lubang yang ditutup menggunakan seng.
Selain itu, pipa-pipa berwarna hitam disimpan di pinggir jalan. Tanah galian tersebut berceceran ke bahu jalan dan saat hujan turun jalan tersebut menjadi licin.
Selain itu, lanjut Mustofa, pada hari Sabtu dan Minggu tidak ada pengamanan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Pada waktu kejadian, kondisi jalan sedang padat, korban berjalan dari arah Soreang menuju Ciwidey pulang berdagang dan mobil berjalan dari Ciwidey ke Soreang.
Sedangkan mobil berjalan ke sebelah kanan dan motor yang dikendarai korban terserepet dan terperosok ke lubang. Kondisi jalan kecil. Selain itu, di galian tersebut tidak ada rambu-rambu, yang jadi masalahnya itu tidak ada pengamanan.
“Kecelakaan terjadi akibat kecerobohan pekerja, karena tidak ada pengawasan teknis dari pihak perusahaan,’’ kata Mustofa saat ditemui di Desa Cukang Genteng, Pasirjambu, Senin (19/2).
Kepala Desa Cukanggenteng Hilman mengatakan, dari berbagai kejadian kecelakaan lalu lintas pihaknya melakukan musyawarah dengan pihak perusahaan, disaksikan oleh Camat Pasirjambu, Kapolsek Pasirjambub beserta masyarakat.
Hasil musyawarah disepakati proyek ditutup sementara. Selain itu, untuk pihak keluarga korban kecelakaan meminta pertanggungjawaban kepada pihak perusahaan.
Dirinya menilai, sering terjadinya kecelakaan akibat kondisi jalan licin. Hal ini disebabkan tanah penutup galian tidak ratadan tidak dilakukan pengerasan. Sehingga, ketika hujan turun banyak warga tergelincir akibat pengereman mendadak.
Kapolsek Pasirjambu di Kantor Desa Cukanggenteng, AKP Sefta Firmansyah mengungkapkan, banyaknya korban kecelakaan diduga ada kesalahan prosedur.