NGAMPRAH – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat telah menetepkan nomor urut untuk Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) dalam Pilkada 2018.
Pengundian Nomor Urut dan Deklarasi Pilkada Damai dilakukan di Villa Istana Bunga Kecamatan Parongpong.
Hasil pengundian, Paslon Aa Umbara Sutisna-Hengky Kurniawan (Akur) yang diusung Partai NasDem, Partai Demokrat, PAN, dan PKS mendapatkan nomor urut 3.
Lalu, Doddy Imron Cholid-Pupu Sari Rohayati (Kado) didukung Partai Golkar, Gerindra, dan Partai Hanura mendapat nomor urut 2, sementara paslon Elin Suharliah-Maman S. Sunjaya (Emas) yang diusung PDIP, PKB, dan PPP mendapat nomor urut 1.
Ketua KPU KBB Iing Nurdin menuturkan, pengundian nomor urut ini mengacu kepada PKPU dan menjadi bagian penting yang harus dijalani semua calon. Selain pengundian nomor urut, pada kegiatan ini pun dilakukan deklarasi pilkada damai.
Berikutnya, mulai 15 Februari 2018 semua paslon diperbolehkan melaksanakan kampanye baik penyebaran alat kampanye, tatap muka atau blusukan.
’Tahapan pilkada ini sudah dilalui oleh seluruh calon mulai dari pendaftaran, tes kesehatan, penetapan calon hingga pengundian nomor urut. Selanjutnya paslon ini sudah bisa berkampanye bila dihitung ada 132 hari masa kampanye yang bisa dimanfaatkan,’’ kata Iing.
Selama masa kampanye nanti, Iing berpesan, agar seluruh pasangan calon dapat menciptakan pilkada damai, santun, dan beradab tanpa saling serang dan menjatuhkan paslon tertentu.
’’Walaupun yang hadir hari ini berbeda warna baju, berbeda dukungan namun bisa tercipta suasa yang kondusif. Kami sangat mengapresiasi lancarnya acara ini. Tidak lupa, kami juga mengapresiasi peran TNI/Polri yang terus memberikan pengamanan selama tahapan pilkada ini,” paparnya.
Terpisah, salah satu calon bupati, Doddy mengaku senang mendapatkan nomor urut 2. Sebab, kata dia, nomor 2 dalam kertas pencoblosan nanti akan lebih mudah dilihat oleh masyarakat. ”Nomor 1 kan dibuka kertasnya, nomor 2 dicoblos dan nomor tiga ditutup kembali kertasnya,” kata Doddy sambil tertawa.
Hal lainnya yang menjadi fokos dirinya yakni persoalan pengentasan kemiskinan. Dia melihat masih banyak di Kabupaten Bandung Barat yang perlu dibenahi agar masyarakat semakin sejahtera. ”Rakyat miskin di KBB itu masih banyak. Kita ingin ke depan berbagai macam sektor seperti pertanian, peternakan dan perkembunan serta kemacetan akan terus dibenahi,” paparnya.